Cerpen Cinta; Kotak Terpendam

20:46 Unknown 2 Comments


“Apa kamu mencintaiku?”

Kalimat dalam sebuah pesan. Kalau saja itu bukan darinya, aku tak mungkin sekacau ini. Aku tak akan segelisah ini. Aku tak akan terkejut seperti ini. Aku mudah saja membalasnya. Tapi itu darinya.

***

Tepat 6 bulan yang lalu aku bertemunya. Moza Daegal. Setelah hari kelulusan SMP waktu itu, dia pindah ke Jakarta, aku tetap di Jogja. Kami dipertemukan kembali dengan rencana Tuhan yang tak akan terpikirkan oleh akal manusia. Kami satu panggung. Dia bernyanyi, aku membaca puisi. Tak kusangka dia bisa bernyanyi semerdu itu.

“Aku lebih kaget lagi, yang dulu selalu menutupi wajahnya dengan topi, di kelas kerjaannya diem, disuruh nyanyi di depan kelas malah gemeteran, lalu –“

“Cukup. Itu masa lalu, Za,” potongku

Kami tertawa. Aku menyeruput milk tea yang masih hangat.

“Oh, ya, bagaimana dengan Satria?” tanyaku

“Oh, iya. Hampir saja lupa,” Ia menepuk jidatnya sendiri, lalu meninggalkan uang di meja, terburu-buru pergi, “sampai nanti, ada yang hampir kulupakan!” katanya sambil berlari. Ia masih sama seperti waktu SMP dulu. Selalu terburu-buru, mungkin kebiasaan karena sering terlambat sekolah tempo dulu.

Padahal, tujuanku bertanya mengenai Satria tidak lain adalah untuk memastikan ia tak benar-benar tertarik dengan Satria -vokalis band-. Tapi jika aku boleh memaksa pikiranku berpikiran baik, semoga yang Moza lupakan itu kado atau ucapan ulang tahunku hari ini. Batinku. Aku duduk sebentar, menghabiskan minumanku. Setelah itu harus bekerja. Menyiarkan radio.

***

“Spesial karena hari ini ulang tahun mas Akbar, dia harus bercerita mengenai percintaannya. Setuju?! Gak adil, kan, kalo selama ini mas Akbar yang dengerin curhatan kita,” sambar Arina, rekan kerjaku, setelah beberapa saat aku membuka siaran radio hujan dalam acara curhatan seperti biasa.

Sial! Aku yang tak pernah pacaran apa yang menarik dari kisah cintaku. Setelah memberi pertanyaan dasar, apakah aku jomlo? Apa kriteria perempuan yang kusuka? Arina mulai bertanya ke tingkat yang lebih tinggi.

“Menurut mas Akbar jatuh cinta itu apa?”

“Jatuh cinta? Satu-satunya jatuh yang tak ke bawah tapi ke atas,” jawabku sederhana

“Waw. Kapan pertama kali mas Akbar jatuh cinta? Ceritain dong pengalamannya?”

Kenangan di kepalaku tiba-tiba bermunculan seperti awan yang menurunkan hujan.

“Kelas 1 SMP. Setiap dia ulang tahun, aku selalu menuliskan ucapan di kertas kecil, tapi gak pernah aku berikan. Aku simpen di kamar, di dalam kotak. Sekarang masih ada. Setiap malam, aku mengirimkan pesan salam lewat radio dengan atensi, sayangnya dia gak suka mendengar radio. Jadi dia gak pernah tahu. Wajar, dulu, kan, aku belum punya handphone. Haha.”

Dan beruntung beberapa pertanyaan Arina yang lainnya terjawab dengan baik. Karena Arina sedikit banyak sudah tahu mengenaiku. Secara ia juga temanku dari SMP. Mungkin ia menanyakan hal yang tak membongkar aib-aibku.

“Dipersilakan untuk penelpon menanyakan apa aja ke mas Akbar. Tapi sebelum itu, kita dengerin dulu lagu dari Dhyo Haw – Ada aku di sini,” lanjut Arina

Biarkan aku, jadi sesuatu yang berarti untukmu tapi tidak sesaat.

Biarkan aku, jadi tempat untuk bersandar di saat kau terpuruk rapuh.


Acara malam itu berjalan lancar. Aku langsung pulang dan terpaksa menolak ajakan Arina serta rekan kerja lainnya untuk makan-makan, merayakan ulang tahunku. Aku ingin merayakan hari ulang tahunku bersama Moza meski dia sampai saat ini belum mengucapkan apapun untukku. Mungkin dia memang lupa atau mungkin dia memang tak pernah mengingat.

Sebelum pulang aku mampir ke toko kue dekat kontrakan untuk mengambil pesanan tadi siang. Ini bukan kali pertamanya aku membeli kue ulang tahun untuk ulang tahunku sendiri. Konyol memang. Tapi, ya, mungkin ini cara untuk mengingatkan Moza bahwa hari ini aku ulang tahun dan aku jatuh cinta padanya.

Setelah keluar dari toko itu, aku melihat Moza baru saja turun dari mobil, seseorang membukakan pintu untuknya. Lalu Moza melambaikan tangan untuknya.

***

Aku menunggu Moza di kontrakan. Kue itu sengaja aku taruh di kulkas, menguji Moza untuk terakhir kalinya, apakah ia ingat bahwa hari ini aku berulang tahun?

“Apa itu?” kataku saat Moza membuka sebuah kotak

“Coba pake!” pintanya, aku segera memakainya.

“Keren, Bar!” pendapat Moza melihatku mengenakan kemeja lengan panjang yang dia berikan, “eit, jangan dicopot!” katamu melarang saat aku ingin melepaskan merk-nya. Alisku kutarik menyatu. Bingung.

“Itu hadiah buat Satria. Aku sengaja belinya diem-diem. Besok malam band-nya tampil dalam acara ulang tahun komunitas mobil.  Pasti dia suka. Iya, kan, Bar?”

Aku terdiam sebentar. Entah kenapa saat aku bernafas, seperti ada yang menyumbat di dada. Sesak.

“Pasti,” jawabku seadanya dan langsung melepaskan kemejanya. Lalu dia melipatnya rapih-rapih dan memasukkan kembali ke kotak. Kemudian seperti biasa, pamit dengan terburu-buru. Katanya ia lelah dan ingin segera tidur.

Mungkin memang kebodohanku, waktu itu aku mengenalkan Moza dengan Satria –temanku, ia vokalis band dan suka membaca puisi- . Aku sering membiarkannya mengobrol berdua di kafe tempat biasa kami membacakan puisi seminggu sekali. Aku sering memberi tahu apa hadiah yang bagus untuk Satria, lagu yang bagus untuknya berduet dengan Satria di soundcloud. Dan tanpa aku sadari, aku telah membantu seseorang yang aku cintai, mencintai seseorang, seseorang yang bukan aku.

Pada ulang tahunku yang ke-24, aku mendapati tiga hal; pertama, selalu ada yang patah hati saat kamu jatuh hati. Kedua, yang lebih mengkhawatirkan bukan cinta diam-diam tapi patah hati dalam-dalam. Dan terakhir, tak ada pencuri hati, yang ada kita memberikannya gratis dengan sepenuh hati.

Aku langsung memutuskan, mulai saat itu pelan-pelan aku akan menjauhinya. Itu adalah satu-satunya cara mengobati luka yang terlanjur ada. Untuk ke-sekian kalinya, malam ulang tahunku aku rayakan di kontrakan sendirian. Minum kopi, meniup lilin dan makan kue ulang tahun sendirian, menulis ucapan ulang tahun untuk diri sendiri tanpa menyalakan lampu, lalu menunggu sampai tertidur. Yang terakhir tak pernah terjadi.

Aku seperti lilin ulang tahun ini, yang ada untuk ditiadakan. Yang menyala untuk dipadamkan. Seperti itulah patah hati, Za.

***

“Apa kamu mencintaiku?”

Aku lumpuh. Tiba-tiba saja dia mengirimkan pesan seperti itu saat aku dan Arina sedang minum kopi di kafe dekat kantor. Jika aku membacanya sambil minum kopi, mungkin aku akan tersedak. Selama 5 bulan yang lalu kami memang intens berkomunikasi, tapi sudah 1 bulan ini kami berjarak. Tak dekat lagi. Aku mencoba melupakannya dan mendekati Arina. Tapi tiba-tiba dia mengirim pesan seperti itu. Mana tidak kaget. Tak kubalas. Tapi beberapa menit setelah itu, dia mengirimkan pesan yang menanyakan itu kembali.

“Apa kamu mencintaiku, Bar?”

Jangan bercanda, Moza! Ya, aku jatuh cinta saat kita kembali bertemu, satu panggung saat itu. Aku mencintaimu.

“Ngaco?” balasku singkat

Setelah itu dia tidak membalas lagi. Aku berpikir bahwa handphone-nya dibajak temannya atau dia sedang galau karena Satria atau…

“Aku menaruh sesuatu di depan pintu kontrakanmu. Ambillah. Maaf, aku melupakan hari ulang tahunmu waktu itu.”
 

Setelah membuka balasannya lagi, aku langsung pamit pulang kepada Arina.

“Masih hujan, Bar?” cegah Arina

“Gak apa-apa. Sudah lama tidak hujan-hujanan, hehe,” Aku memakai jaketku kembali dan memberi senyum kepada Arina agar kegelisahan dan kekahwatiranku tak ia temukan.

Terkadang, aku ingin menjadi hujan, setiap titik-titik air yang jatuh dapat membanjiri kepala seseorang dengan kenangan. Tentang aku dan seseorang, yang sempat dekat.

“Bar!” Aku menoleh kepadanya, “Jaga kesehatanmu,”  lanjutnya, aku berterimakasih, “aku mencintaimu, Bar,” pengungkapannya mengejutkanku, aku segera pamit kepadanya, seperti tak mendengar kalimat terakhirnya. Lagi, selalu ada yang patah hati saat kamu jatuh hati.

***

Aku memandang dua kotak di atas meja. Satu kotak milikku -kotak lama dari SMP yang selalu kusimpan- dan satu kotak lagi dari Moza yang baru saja ia berikan. Kali ini lebih mengejutkan. Tak pernah kusangka, cinta bisa bercanda seperti ini.

Isi dalam kedua kotak tersebut sama. Berisi 6 potongan kertas ucapan ulang tahun. Berarti selama 6 kali dalam 6 tahun kami mengucapkan hari kelahiran seseorang.

Milikmu: “Happy birthday to you, Akbar.”

Ya, Moza mengucapkankannya untukku. Tak kusangka ia diam-diam menyukaiku. Waktu itu, mungkin sekarang tidak.

Milikku: “Happy birthday to you, Arina.”

Ya. Waktu itu aku diam-diam menyukai Arina sampai kelulusan SMA. Tapi, aku tak pernah membicarakan aku cinta. Bagiku itu hal tersulit dari beberapa hal yang dianggap sulit. Sulit itu bukan tanda tak berani. Aku berani tapi itu perihal yang sulit; aku harus mengatakan aku cinta kepadanya tepat pada saat ia mencintai seseorang, seseorang yang juga mencintainya. Cukup sulit, kan?

Barangkali, satu-satunya penantian yang membuat kita ngeyel bertahan dan lupa pada waktu adalah penantian seseorang yang kita cinta. Tapi, setelah hari kelulusan itu, aku memutuskan untuk tak mengharapkan Arina lagi. Sampai pada dua bulan yang lalu, aku bertemu dia kembali di tempat kerjaku, di Radio. Tapi aku sudah tak mencintainya lagi. Mungkin.

Handphone-ku menyala kembali. Sebuah pesan dari Moza.

“Peduli amat kamu mau baca ini atau enggak. Habisnya aku bingung gimana bisa nemuin kamu. Setiap aku telpon, kamu gak pernah angkat. Kurang lebih satu bulan yang lalu aku ditolak Satria, Bar. Tapi entah kenapa, malam ini namamu adalah rindu.”

Aku terkekeh. Cinta bisa bercanda seperti ini. Malam ini namamu adalah rindu. Itu judul puisiku, Za!

“Sebentar, kenapa tiba-tiba ada Arina di kepalaku? Kenapa aku mengkhawatirkannya? Kenapa seperti ada kesalahan besar yang telah kulakukan kepadanya? Aku harus menemuinya.” kata hatiku

Aku beranjak dari kursi –dengan tergesa-gesa- mengambil kunci lalu keluar rumah. Dan  betapa terkejutnya, melihat perempuan berdiri mematung sudah basah kuyup di depan rumah. Kedua tangannya memeluk dirinya sendiri. Menggigil.

“Aku mencintaimu, Bar,” ungkap Moza, lalu tiba-tiba tubuhnya ambruk. Pingsan. Sontak aku langsung menolongnya.

Maaf, tapi aku jatuh cinta lagi kepada Arina, Za. Hukum ini tak akan bisa berhenti, Za; selalu ada yang patah hati saat kamu jatuh hati meski tanpa kamu sadari.

2 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Cerpen Sedih; Sebuah Mimpi dan Kejadian Yang Menghantui

18:51 Unknown 1 Comments

@Realnaw


Mimpi itu datang lagi. Terus memburuku, memeluk tubuhku semakin erat, menyesakkanku. Dan aku selalu terbangun seperti orang sekarat, yang hendak pergi, yang hendak mati.

Tapi aku tetap hidup.

Selama satu tahun terakhir ini aku bermimpi aneh. Aku bertemu perempuan secara berulang-ulang di tempat yang sama. Pantai.  Tapi, selama memimpikannya, aku tak pernah bisa mengingat wajahnya ketika bangun. Aku hanya mengingat namanya, Meilyza.  Hanya nama, tidak dengan wajah apalagi kepribadiannya. Aku tak tahu kenapa. Ketika bangun, mendadak lupa apa yang telah aku mimpikan. Aku selalu gagal mengingatnya.

Dahulu namaku Rama bukan Brama. Ayah yang menggantinya saat baru saja pindah di rumah baru.

“Perpindahan itu pasti terjadi dalam hidup. Pindahkan semua yang tidak baik menjadi baik,” Ayah berkata.

“Jadi nama Rama tidak baik untukku?”

“Bukan tidak, tapi Brama lebih baik dari yang terbaik. Bra-ma.” Ayah menepuk bahuku setelah itu pergi, duduk santai di taman belakang rumah. Membaca koran berita. Berita yang belum tentu judul dan isinya sama. Terkadang di bagian isi mereka mengurangi atau menambahi berita. Kata kakek. Tapi lupakan, aku tak membahas itu.

Akhir-akhir ini aku mengusahakan untuk tak membantah perkataan orang tua. Mencoba menjadi patuh. Kata kakek sebelum meninggal, terkadang kita tak cukup ilmu untuk memahami nasihat orang tua. Jadi yang harus kita lakukan hanyalah menerima –selama itu baik.

Malam berikutnya, aku mencoba tidak tidur. Tapi gagal. Aku tetap tidur. Hanya saja ketika bangun, ada bisikan yang mengajakku pergi ke suatu tempat tanpa dengan kembali.

Aku mengimaninya. Pagi-pagi sekali saat orang rumah masih tidur, aku pergi.

*

Dalam jarak pandangku berderet beberapa perahu yang terikat. Hembusan angin di sekitar sungai sungguh menyejukkan. Mungkin dalam hitungan menit akan ada pertunjukkan senja yang memukau. Kali ini aku berada di sungai Mentaya. Tempat yang dibisikkan suara itu. Tapi aku tetap tak tahu, siapa wanita yang bernama Meilyza dalam mimpi itu?

Aku membalikkan badan dan bergegas pulang, mungkin perempuan itu muncul besok.

“Tunggu! Pinjam kameramu,” Tiba-tiba seseorang menepuk bahu menghentikan langkahku dan langsung merebut kamera yang sedang kupegang saat melihat hasil jepretan-jepretanku.

“Hei! Kenapa?!”

“Aku tak suka difoto dengan diam-diam. Meski gak disengaja,” Setelah menghapus beberapa foto (yang terdapat ada dirinya) ia mengembalikan kameraku dan langsung saja pergi. Perempuan aneh. Batinku.

“Hei! Apa namamu Meilyza?!” teriakku menghentikannya.

“Dari mana kamu tahu?”

Dadaku berdegup. Akhirnya. Aku mendekatinya. Lalu menceritakan mimpi itu.

“Bagaimana mimpi itu menurutmu? Oh, ya. Brama,” Aku mengulurkan tangan, memperkenalkan diri.

“Mengarang. Aku berbohong. Namaku Nanda bukan Meilyza.” jawabnya tak mempedulikan tanganku yang menunggu untuk dijabat. Ia pergi begitu saja dan sama sekali tak menoleh ke belakang.

*

Keesokan harinya aku ke sungai ini lagi, tentunya membawa harapan bertemu dengan Meilyza yang benar-benar Meilyza. Sungguh, gara-gara mimpi itu aku terlihat bodoh, mungkin bisa dibilang gila. Setiap perempuan tak terkecuali anak-anak atau ibu-ibu yang berada di sekitar sungai itu aku tanya, “apakah kamu, Meilyza?” dan selalu kudapati jawaban bukan, kemudian mereka cepat-cepat menghindar. Ada apa?

“Apa kamu, Meilyza?” tanyaku lagi kepada yang lain.

“Iya.” Aku mengernyitkan dahi, jantungku berdebar tak karuan, “Iya, aku Meilyza. Ada apa, ya?”

Kali ini aku yang cepat-cepat menghindar, pergi sejauh mungkin dari pandangannya dan laki-lakinya. Mana mungkin Meilyza hamil, dan suaminya segagah itu. Bisa mati konyol aku. Pikirku.

Jika mimpi itu hanya bunga tidur, betapa ruginya aku menghabiskan gajiku untuk ke sungai ini, membuat keluargaku keheranan. Cepat-cepat aku mengabari, menelpon ayah.

“Aku baik-baik saja. Besok aku pulang. Maafkan aku tidak izin terlebih dahulu.”

Setelah kupikir, sudah terlanjur ke tempat ini, sebelum pulang tidak ada salahnya berlibur dan menikmati kota ini. Aku memutuskan untuk pergi ke tepi sungai Mentaya, di sana ada sebuah rumah makan di atas sungai dan satu-satunya rumah makan yang ada di sini. Setelah googling sebentar, ikan Jelawat, kuliner yang katanya tak boleh dilewatkan untuk dicicipi saat berlibur di sini. Oke.

“Rasanya enak, kan?”

“Sangat,” jawabku setelah menghabiskan makanan, “Eh, kamu?” Aku baru menyadarinya, ia tersenyum.

“Sudah bertemu dengan Meilyza-nya? Ia tertawa, “Ibu hamil tadi Meilyza, kan?”

“Kamu mengikutiku?”

“Harusnya kamu yang mengikutiku. Cepat bayar! Banyak tempat yang belum kamu kunjungi.” Ia tersenyum, sungguh dia perempuan yang manis dengan rambut diikat kuda, baju putih yang dibalut jaket dan celana hitam dengan sepatu converse hitam. Agak aneh memang, kemarin marah-marah saat tak sengaja terfoto, sekarang begitu baik hati. Harusnya namanya Meilyza.

“Kenapa melihatku seperti itu? Ayo cepat bayar! Kamu mencurigaiku?”

“Tidak-tidak.” jawabku sedikit gugup.

Nama Nanda menurutku seperti nama laki, tapi entahlah. Kali ini ia mengajakku melihat salah satu kebudayaan kota Sampit ini. Mandi safar.

"Kamu harus mandi safar.”

“Apa itu dan untuk apa?”

“Mandi safar itu mandi di bulan safar. Untuk membuang kesialan.”

“Jadi menurutmu aku sial?” Kataku menunjuk diriku sendiri.

“Kamu gila. Hanya karena bisikan dan mimpi aneh kamu sampe ke sini.”

Aku tertawa. Mentertawai diriku sendiri. Mungkin setahun ini aku bermimpi seperti itu sebab reaksi sudah terlalu lama sendiri. Tak punya pacar.

Aku mencoba mandi safar karena Nanda memaksaku, sedangkan Nanda memotret momen ini. Ia tertawa melihatku dikelilingi anak-anak. Sepertinya kesialanku karena mempercayai mimpiku bakal terlepas. Dan keberuntunganku akan datang; Nanda.

Setelah itu ia mengajakku ke pantai pangandaran. Cukup jauh, memang. Tiga jam dari tempat ini. Tapi sampai di sana terbalas. Satu jepretan sebuah batang pohon di tepi pantai dan matahari tenggelam. Komposisi yang cukup indah. Kami duduk di atas batang pohon itu sambil melihat senja.

“Kenapa mau jadi tour guide-ku?” Aku bertanya.

“Aku juga pernah mimpi seperti itu. Selama dua belas tahun malah.”

“Dua belas tahun?” Dia mengangguk. Tersenyum.

“Bukan mimpi, sih. Tapi apa, ya. Lebih ke kejadian yang selalu menghantuiku. Berulang-ulang, setiap waktu. Selama dua belas tahun. Jadi aku hanya ingin kita melupakan itu. Menerimanya.” Pada kalimat akhir ia mengatakan pelan-pelan dan menatapku serius. Aku menelan ludah.  

“Apa kamu sudah punya pacar?”

“Besok aku pulang ke Malaysia. Aku akan menikah dan tinggal di sana bersama suamiku nanti.”

Hatiku robek. Beberapa menit kemudian aku mengajaknya kembali.

Besoknya aku bersiap pulang ke Jakarta. Mimpi, Meilyza atau perempuan bernama Nanda itu benar-benar membuatku bodoh. Tak lupa sebelum berangkat, aku menelepon Nanda dan mengucapkan terimakasih sekadarnya saja. . Tak pernah terbayangkan, karena sekadar mimpi aku bisa sampai ke sini dan merasakan patah hati secepat ini.

“Kenapa ada di sini kamu, Nak. Apa kabar? Sudah sembuh? Bagaimana Ayahmu, sehat?” tanya si sopir, aku hanya mengernyitkan dahi. Sopir aneh. Batinku. Aku tak mempedulikan.

“Percepat jalannya, Pak.”

“Untuk apa? Pelan-pelan saja,” Ia malah mengurangi kecepatan, “kamu harus mendengar cerita cinta wisatawan kota ini, Nak. Dengarkan ceritanya dengan konsentrasi.”

“Apaan, sih, Pak?” Aku sedikit geli mendengar sopir ini, tapi ia serius dan memulai ceritanya. Mungkin cita-citanya dahulu sebagai pendongeng tak terwujud.

Sebelumnya aku tidak mendengar ceritanya, tapi sampai ke kalimat dua belas tahun itu aku tak ingin terlewatkan ceritanya sedikit pun.

“Tepat dua belas tahun yang lalu. Tahun 2001, di kota ini terjadi kerusuhan etnis antara suku Madura dengan Dayak. Dalam kerusuhan tersebut, lebih dari 400 orang tewas dan 40.000 orang harus mengungsi. Dan di antaranya sepasang kekasih itu terlibat meski sebenarnya tidak ingin dilibatkan. Secara mereka bukanlah dari dua suku tersebut.”

“Lalu sepasang kekasih itu? Mati?” tanyaku penasaran.

“Tidak. Hanya laki-laki yang Mati. Kemudian pindah ke Jakarta. Mati ingatannya. Amnesia.” Aku mengernyitkan dahi. Menelan ludah.

“Siapa namanya?”

“Rama dan Meilyza. Saya Pak Nanda, teman akrab ayahmu. Sepertinya kepalamu itu masih tersumbat. Apa kabar ayahmu?”

“Putar balik, Pak! Cepat!”

1 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Cara Menulis Surat Lamaran

16:22 Unknown 0 Comments

Cara Menulis Surat Lamaran. Sebelum memasuki dunia kerja tentunya perlu mengajukan surat lamaran kerja. Bagi yang belum tahu, khususnya anak SMA atau SMK yang mungkin masih bingung, inilah cara menulis surat lamaran pekerjaan:

1. Gunakan bahasa Indonesia yang baik (yang sesuai dengan EYD)
2. Kertas harus rapih (tidak boleh kusut)
3. Jangan lupa tanda tangan pada surat
4. Bahasa yang digunakan, singkat, padat, jelas (tidak bertele-tele)

Contoh surat lamaran pekerjaan:

KEPADA:
Yth. Bapak/Ibu Bag. Personalia
PT. Sinar Dunia
Jl. Indahnya 1 Blok AA kawasan industri, Jawa Barat 17730

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya

Nama:
Tempat/tgl lahir:
Warga negara:
Agama:
Alamat sekarang:
No. Tlp:

Bersama ini saya mengajukan lamaran kerja melalui perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan persyaratan berikut ini:

Daftar riwayat hidup
Pas photo warna 4x6 2 lembar
Foto copy KTP
Foto copy Ijazah
Foto copy SKHU
Foto copy Trankrip nilai
Foto copy kartu kuning
Foto copy SKCK
Foto copy sertifikat-sertifikat (jika ada)
Foto copy akta kelahiran

Demikian surat lamaran ini saya buat, besar harapan saya untuk diterima di perusahaan Bapak/Ibu. Atas perhatiannya, kebijaksanaan dan dikabulkan permohonan ini saya ucapkan terima kasih.





*Perhatikan huruf besar dan tanda baca yang ada seperti contoh di atas.

Thanks udah mampir dan baca, semoga lamaran pekerjaan kalian diterima, ya. Good luck! Ini surat lamaran yang salah, semoga kamu bisa tertawa biar rileks dan tidak khawatir tentang pekerjaannya.

Foto dicuil dari Fb share


0 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Info lomba menulis terbaru

16:30 Unknown 0 Comments

Info lomba menulis terbaru

Info lomba menulis terbaru


Nih, ada lomba menulis esai. Kolom ini saya temukan di lomenulis.com. Hadiahnya kebangetan.

Transparency International Indonesia bekerjasama dengan Pamflet dan Public Virtue Institute mempersembahkan Kompetisi Mata Muda: Making The Connection yang diselenggarakan pada 6 Oktober 2014-10 November 2014.

Mata Muda bertujuan membangun inisiatif dan kesempatan yang besar bagi generasi muda untuk menyalurkan partisipasi mereka dalam gerakan anti-korupsi dan HAM, memperkuat perspektif mereka di dalam gerakan sosial, memperkuat jaringan antar gerakan generasi muda, membentuk lingkungan kondusif yang memungkinkan generasi muda untuk tumbuh berkembang sebagai individu berintegritas, dan mendorong dalam membangun dan berpartisipasi dalam inisiasi gerakan anak muda terutama di bidang anti-korupsi dan HAM.

MATA MUDA

Melihat lebih dekat aksi-aksi anak muda merespon isu anti-korupsi dan HAM di sekitar mereka

ESAI

Apa sih esai itu?

Esai adalah suatu tulisan yang meggambarkan opini penulis tentang subyek tertentu. Nah kalau kamu punya ide-ide kece, apalagi soal HAM, anak muda dan anti-korupsi yang menari-nari di dalam kepalamu, jangan biarkan idenya hilang begitu saja! Yuk, tuangkan ide kamu ke dalam esai dan ikuti kompetisi Mata Muda ini.

APA KETENTUAN MENGIKUTI KOMPETISI ESAI MATA MUDA 2014?

1. Peserta adalah Warga Negara Indonesia berusia 15-24 tahun
2. Esai yang dikirimkan harus sesuai dengan tema kompetisi Mata Muda, yaitu “Mengangkat Permasalahan Anak Muda, Gerakan Anti-Korupsi dan Hak Asasi Manusia di Sekitarmu”
3. Esai kamu harus terdiri dari minimal 700 kata, dan maksimal 1000 kata.
4. Esai harus diketik dengan huruf Times New Roman, 12 pt, dan spasi 1,5.
5. Simpan esai kamu dengan format Ms. Word ataupun PDF dan kirimkan ke matamuda2014@gmail.com
6. Esai harus orisinil dan tidak memiliki unsur plagiarisme, tidak mengandung unsur SARA dan pornografi.
7. Esai harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta sesuai dengan EYD.
8. Esai belum pernah dipublikasikan ataupun dikirimkan ke kompetisi lain.
9. Peserta harus mengisi formulir pendaftaran dan mengirimkan bersama dengan karya yang kamu punya.
10. Peserta diperbolehkan untuk mengirimkan karya sebanyak-banyaknya untuk setiap kategori kompetisi.
11. Batas akhir penyerahan karya adalah tanggal 10 November 2014 pukul 23.59 WIB.
12. Peserta dengan karya esai foto yang terpilih ke dalam 20 finalis bersedia untuk mengikuti kegiatan Youth Camp yang diselenggarakan oleh Transparency International Indonesia dan Pamflet di Jakarta, tanggal 9-11 Desember 2014.

BERAPAKAH BIAYA PENDAFTARANNYA?

It is free! Jadi, yuk, buruan ikutan. Jangan lupa ajak teman kamu, ya!

INFORMASI LEBIH LANJUT :

Website : http://matamuda.tumblr.com/esai

0 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Info Lomba Menulis Cerpen Tema "Obsesi"

11:11 Unknown 0 Comments


Lomba Menulis Cerpen Tema "Obsesi"

Info Lomba Menulis Cerpen Tema "Obsesi"

Untuk kesekian kalinya posting info lomba menulis cerpen. Buruan buat nguji seberapa kualitas tulisanmu! Monggo dibaca dulu ketentuannya.

Assalamu'alaikum writers,

Saya mengadakan lomba membuat cerpen FTS (Flash True Story) / FF ( Flash Fiction) untuk dibukukan bersama karya saya dengan tema "Obsesi".

"Ketika kita memaksakan keinginan, tak peduli benar ataupun salah. Maka di sela-sela keikhlasan, akan tercampaklah kebenaran."

Hadiah :

I. Uang senilai Rp 300.000,-
II. Uang senilai Rp 200.000,-
III. Uang senilai Rp 100.000,-
(Mendapatkan e-sertifikat)

Juara Harapan 1-6 :
Pulsa senilai Rp 50.000,- dari sdri. Larasati Lamadinanti dan Ssy Lailla Zaa :)

30 karya (Juara I-III + Juara Harapan 1-6) akan dibukukan secara antologi bersama karya saya. Mengingat saya 'pemula', dan ini event pribadi, maka sangat diharapkan saran/kritikan dari rekan-rekan semua.

Syarat :

1. Lomba Umum dan tidak dibatasi umur.
2. Gratis, tidak dipungut biaya apapun.
3. Tulisan berupa kisah inspiratif dengan tema “Obsesi”, cerita yang ditulis berdasarkan kisah nyata FTS atau FF (boleh ikut keduanya : 1 karya)
4. Naskah asli, bukan jiplakan/saduran dan belum terikat secara hukum dengan penerbit/ pihak lain berkaitan dengan copyright dan royalty.
5. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia. Panjang tulisan 3-5 halaman A4, font Times New Roman 12, spasi 1,5 (margins: seluruhnya 2,54 cm).
6. Cantumkan biodata narasi singkat (maksimal 50 kata) di halaman terakhir naskah.

Pengiriman naskah melalui email:
savelucky918@gmail.com

Subject email :
Obsesi_Judul_Nama Lengkap (Naskah dicantumkan di lampiran, tidak ditulis di badan email) dalam bentuk file_doc . Naskah juga dikirim melalui inbox facebook saya. Di biodata narasi tambahkan nomor HP.

Deadline 01 Desember 2014, Pengumuman 01 Januari 2015.

Salam karya!
Tantri Puji Lestari, Larasati Lamadinanti, Ssy Lailla Zaa

0 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Ciri-ciri Fiksi Populer, Cerpen, Novel

17:58 Unknown 0 Comments

Cara menulis dan ciri-ciri fiksi Populer.

Apa itu fiksi populer?

Adalah cerita tidak nyata atau karangan atau khayalan yang menampilkan masalah yang ada pada zaman sekarang atau yang aktual.

Berikut ini yang diajarkan mba Noni Rosliyani, Editor Fiksi Populer, Bentang Pustaka, sedikit mengenai fiksi populer.

Ciri-ciri Fiksi Populer:

1.Populer pada masanya, karena hanya menampilkan masalah aktual dan sezaman. Lalu, jika masanya telah habis, maka seiring berjalannya waktu, fiksi popular pun akan mengalami penyurutan.

2.Bertujuan untuk mengejar selera pembaca, sehingga cerita yang diangkat adalah masalah-masalah yang dekat dengan kehidupan pembaca.

3.Masalah yang dikemukakan  relatif singkat dan hanya di permukaan saja. Beberapa masalah yang sering diangkat dalam sebuah fiksi popular adalah tentang percintaan, persahabatan, karir, keluarga, sekolah, kuliah, ekstrakulikuler, magang, fashion, dll.

4.Dituliskan dengan bahasa yang relatif sederhana sehingga mudah dicerna. Beberapa novel atau cerpen tidak jarang menggunakan istilah-istilah gaul masa kini.

5.Plotnya relatif lancar dan sederhana, sehingga tidak sulit dipahami pembaca.

6.Tidak harus berisi tentang peresapan nilai-nilai kehidupan yang mendalam, karena tujuan utamanya adalah mengejar selera pembaca dan menghibur pembaca.

7.Bersifat menghibur, sehingga ending cerita harus bisa memuaskan pembaca, yang biasanya adalah happy ending.

Cara memulai menulis Fiksi Populer:

1.Tentukan jenis tulisan, novel atau cerpen.

Ciri-ciri cerpen:

a.Jumlah halaman sekitar 2-20 halaman.
b.Kisah yang memberi kesan tunggal dan dominan pada satu tokoh, latar dan situasi dramatik, bentuknya sangat sederhana.
c.Mengungkapkan satu ide sentral atau utama yang tidak membias pad aide sampingan.
d.Dimensi ruang waktu lebih sempit, tetapi penceritaannya selalu sampai keadaan selesai.
e.Mengungkapkan suatu kejadian yang mampu menghadirkan impresi tunggal.

Ciri-ciri novel:

a.Jumlah halaman sekitar 150-250 halaman.
b.Kisah bergantung pada lebih dari satu pelaku.
c.Menyajikan lebih dari satu impresi, efek, dan emosi.
d.Kelajuan cerita kurang cepat.
e.Unsur-unsur kepadatan dan intensitas dalam novel kurang diutamakan.
f.Alur lebih rumit dan lebih panjang. Biasanya ditandai oleh perubahan nasib pada diri tokoh utama.
g.Tema lebih kompleks dengan ditandai adanya tema-tema bawahan.
h.Latar meliputi wilayah geografi yang luas dan dalam waktu yang lebih lama.

2.Tentukan segmen pembacanya, remaja atau dewasa muda, pria atau wanita.

3.Tentukan tema cerita; percintaan, persahabatan, karir, keluarga, sekolah, kuliah, ekstrakulikuler, kegiatan magang, fashion, dll.

4.Buat outline atau kerangka cerita per bab.

0 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Cerpen Cinta Romantis "Melihat Penjara"

07:28 Unknown 3 Comments

Cerpen Romantis Terbaru: Melihat Penjara

Cerpen Cinta Romantis "Melihat Penjara"

Entah kenapa perempuan selalu ditempatkan dalam posisi menunggu. Menunggu laki-laki bicara lebih dulu, menunggu laki-laki menjemputnya, menunggu sampai laki-laki peka terhadap apa yang perempuan mau atau menunggu laki-laki melakukan apa yang seharusnya laki-laki lakukan kepada perempuan. Menikahinya, membelanjakannya, misalnya. Ah, sudahlah.

Seperti saat ini, aku sedang menunggu. Menunggu tidak akan jadi masalah jika semuanya pasti. Tapi, kebanyakan dan kenyataannya adalah menunggu itu untuk hal yang tidak pasti.

Saat ini, apakah Yuda benar-benar menepati janjinya untuk datang ke tempat ini? Aku menunggunya, meski beberapa hari ini tak ada kabar tentangnya.

“Sorry, gue lihat dari tadi bangkunya kosong, biar gue aja yang isi, ya,” kata laki-laki berambut gondrong, dengan kaos lengan panjang abu-abu, membawa secangkir kopinya tiba-tiba menempati kursi yang seharusnya diduduki Yuda.

“Maaf, Mas, itu –“ Aku berusaha mencegah.

“Gue tahu,” Dia mengangguk-angguk, “gue bakal pindah, kalo yang kamu tunggu udah datang.”

“Tapi –“

“Please...” katanya memohon, "gue bakal traktir semua makanan yang kamu pesan. SEMUA. Gue cuma butuh pendengar. Please..."

Melihat dari air mukanya, aku menerka laki-laki ini jujur, tetapi...sangat aneh.

Yang kutakutkan dari dia adalah kesalahpahaman antara Yuda dan aku. Bukankah manusia pintar memberi nilai sebelum benar-benar mengenal? Kurasa Yuda seperti itu.

Laki-laki berambut gondrong itu mulai bercerita…

***

Tepat malam itu, gue berlari mengikutinya dari belakang –tentunya secara diam-diam-. Perempuan dengan jeans dan kaos warna putih di atas vespa yang bergerak santai. Begitu menarik perhatian dan sayang untuk dilewatkan. Pasalnya itu perempuan paling penting dalam hidupku. Aku membawa kue ulang tahun, hari itu aku berulang tahun.

“Gue pergi untuk cari tanggal buat kita. Kenapa enggak bisa bersabar sebentar, sih?! Gue ninggalin kamu baru seminggu, An!“ bentakku.

“Seminggu, setahun, se-abad pun, bukan itu masalahnya, Wa?!” Ia balas membentak.


“Lalu apa, An?!”


“Pekerjaan!” jawabnya cepat. Gue cuma bisa diam saja.


 “Oke. Kenapa kamu memperbolehkan laki-laki lain membawa vespa-ku, An…” Ia memandang, tapi kemudian beranjak dari kursi mengambil sesuatu dan melemparnya mengenai badanku. Gue menarik napas panjang, semoga kepalan tangan bersabar dan berhenti untuk menindaklanjuti. Setelah mengambil kunci vespa itu, gue pergi dengan segala kehilangan.


***

“Oh… jadi, Mas, diselingkuhi? Memang peker –“ Lagi-lagi ia memotong pembicaraanku. Aku mulai sedikit kesal.

“Gue gak punya pekerjaan. Mungkin enggak akan punya," katanya. Matanya mulai berkaca-kaca. "Cerita ini belum selesai. Masih panjang. Mending minum dulu." Ia mengangkat cangkirnya.

***

Setelah itu gue pulang. Malam itu benar-benar dingin, tubuh gue seperti mayat yang berjalan. Mungkin karena gabungan antara patah hati dan angin malam, tubuh menjadi biru dan beku. Terkadang, kecewa itu hanya nama yang kita berikan untuk alasan harapan yang tak terjadi. Kecewa sebenarnya tak ada, jika kita tak berharap atau telalu berharap.

Tapi gue terlalu berharap atau lebih dari itu.

“Trantang!”


Bunyi kaleng bekas minuman soda yang gue tendang atas nama kekecewaan. Rasa kecewa saat itu benar-benar rewel tak mau pergi.

“Hei!” ucap perempuan itu lemah. Kaleng bekas minuman soda itu tepat di dekat kaki kanannya.

“Maaf,” gue berkata. Dia tak menjawab, mengangguk pun tidak. Tatapan matanya menakutkan, seperti ingin membunuh. Dingin dan mematikan. Sungguh, diamnya perempuan itu memang lebih mengerikan dari auman binatang buas. Gue serius, coba saja jika ibumu mendiamkanmu.


Ia berjalan kembali melewati bahu kananku. Aku mengamati matanya yang sembab, seperti habis menangis lama atau... 


“Brug!!”

Tubuhnya ambruk tak jauh dariku.


***

“Sebenatar, biar aku tebak. Mas membawa perempuan itu dan Mas melampiaskannya, dan Mas—“ Seperti sebelumnya, laki-laki ini memotong lagi. Ingin sekali aku menyiramkan kopi panas ini ke tubuhnya.

“Bukan!”

“Pantas ditinggal, Mas selalu memotong pembicaraan perempuan,” kataku pelan

“Kenapa?! Maksudmu apa?!” Aku menggeleng-geleng saja.

“Tidak-tidak, teruskan ceritanya, Mas.” Aku tersenyum palsu.

***

Lalu gue membawa perempuan itu ke kontrakanku. Beberapa menit setelahnya, segerombolan orang yang tak gue kenal menyergap. Gue benar-benar panik waktu itu, tubuh itu seperti mengecil semakin terjepit. Ditambah pengakuan perempuan itu bahwa gue ingin memperkosanya. Gue melihat penjara di depan mata. Tangan sudah diikat dengan tali oleh segerombolan orang itu. Tidak bisa apa-apa lagi. Malam itu benar-benar mengawali kesialan untuk umur baru gue.

Tapi setelahnya, pacar gue, An datang. Gue dijebak. Apalagi ketika mereka semua mengucapkan “Happy birthday Dewa!" Dengan kue ulang tahun yang An bawa. An berhasil memberi surprice, gue enggak tahu gimana bisa dia melakukannya dengan begitu rapih. Gue tersenyum manis.


Tapi dalam sekejap kemudian, gue kembali melihat penjara.

***

“Tunggu-tunggu, melihat penjara? Maksudnya apa?” Aku mengernyitkan dahi, menunggu jawabannya. Memang, kali ini dia tidak memotong pembicaraan, tetapi ia tak bicara apa-apa.
Perlahan ia meneteskan air mata. Aku tambah bingung. “Mas? Gak apa-apa?” Ia tersenyum, mengedipkan matanya ke arah langit-langit atap. Menyeka tangisannya, kemudian menyeruput kopi hitam yang mungkin sudah dingin.

“Karena gue enggak tahu rencana An yang mengejutkan gue, karena emosi, gue menyesal udah membuang vespa ke jurang,”

Seketika itu kebingunganku pecah dengan tawaku.

Yang benar saja, laki-laki dengan wajah sadis ini menangis hanya karena menyesali vespa-nya yang ia buang sendiri? LOL.

“Membuang vespa gue dan mayat laki-laki yang bersama An sebelumnya.”

Aku menelan ludah. Jika saja aku mendengarnya ketika sedang minum, pasti aku sudah mati tersedak. Mendengar penyataannya tiba-tiba napasku sesak, padahal oksigen begitu banyak untuk dihirup.

“Kamu tahu? Gue membunuhnya karena prasangka. Gue telah membunuhnya karena kesalahpahaman. Gue telah membunuhnya karena menilai sebelum benar-benar mengenal,” katanya pelan, “semoga kamu bisa mengambil pelajaran dari cerita ini. Semoga ini terhitung sebagai kebaikan yang pernah gue lakuin dalam hidup. Terimakasih sudah mendengarkan, gue enggak bakal melupakan wajahmu. Maaf, siapa namamu?”

“Melly.”

"Thanks, Me-ly," Ia berdiri, beranjak dari kursi. “Oh, ya, sayang sekali, kamu tidak memesan makanan apapun."


Senyumnya yang terakhir, kemudian pergi. Aku sampai lupa, tak memesan apapun ketika mendengar ceritanya.

Gantian aku yang tidak bisa apa-apa. Tubuhku seperti semakin mengecil semakin terjepit. Karena cerita laki-laki itu, tiba-tiba keringat dingin memenuhi wajahku.

Dan aku melihat penjara.

***

Seminggu setelah itu, aku bertemu kembali dengan laki-laki berambut gondrong itu. Dalam hatiku, aku telah memaafkan atas mayat Yuda yang ia buang ke jurang bersama vespa-nya, dan semoga dia juga memaafkanku atas kematian pacarnya.

Aku bertemu laki-laki gondrong itu di sel tahanan dengan kasus yang sama; membunuh An beberapa hari setelah aku melihat ia dan Yuda.

Perselingkuhan Yuda tak bisa kuterima.

Mungkin aku terlambat, tidak bisa mengambil pelajaran dari ceritanya. Tapi aku telah menulis cerita ini sebaik mungkin sampai mereka yang membacanya mengira bahwa ini cerita fiktif padahal yang terjadi adalah sebaliknya. Semoga mereka bisa mengambil pelajaran dari cerita kita. Maaf, aku tak pandai menulis cerita. Semoga pesanku dan pesannya sampai kepada siapapun yang membaca. Seperti yang pernah ia bilang; semoga ini terhitung sebagai kebaikan yang pernah aku lakukan dalam hidup.

Aku melihat penjara dengan segala penyesalan di dalamnya.

3 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Lomba Menulis Artikel "Menerbitkan Buku dan Jadi Penulis"

11:23 Unknown 0 Comments

Lomba menulis artikel menerbitkan buku dan jadi penulis

Lomba Menulis Artikel "Menerbitkan Buku dan Jadi Penulis"


Wih… ada lomba lagi nih dari Rasibook.com. Itu merupakan situs penerbit yang menerbitkan karya-karya menjadi buku.

Kali ini kami bermaksud menyelenggarakan Lomba menulis Artikel dengan tema Menerbitkan buku dan jadi penulis

Ketentuan Peserta:

• Peserta bebas, siapa saja boleh ikut.
• Sudah Like Fanpage rasibook di http://www.facebook.com/Rasibook  atau follow twitter rasibook di https://twitter.com/rasibook karena info yang berkaitan dengan lomba akan diumukan disana.
• Share info lomba ini ke teman-temannya yang suka menulis, atau copy paste info lomba dan tag ke teman-temannya.

 Ketentuan lomba:

• Naskah berupa Artikel tentang menerbitkan buku dan menjadi penulis (boleh tentang impian kamu menerbitkan buku dan jadi penulis, boleh tentang penulis yang sudah sukses, tips, dan apapun itu yang berkaitan dengan tema tersebut). Contoh Artikel bisa dilihat di http://bit.ly/1rKGXcU Pasti Anda bisa buat yang lebih baik.
• Naskah belum pernah dipublikasikan sebelumnya atau diikut sertakan dalam lomba.
• Panjang naskah sekitar 200-1000 kata.
• Naskah ditulis di blog seperti blogspot, wordpress, dll. Jika tidak punya blog bisa ditulis di blog bersama seperti kompasiana,dll. Atau boleh juga di forum seperti kaskus,dll.
• Di dalam artikel wajib mencantumkan kata Rasibook dan juga kata-kata yang mengarah ke link http://www.rasibook.com/p/tentang-kami.html
• Share artikel Anda ke banyak orang karena penilaian selain berdasarkan kualitas tulisan, respon pembaca juga menjadi nilai tambah.
• Naskah tak perlu dikirim, cukup dengan kirim linknya di wall fanpage rasibook atau mention ke twitter @rasibook dengan format: #LombaNulisArtikel_(Nama)_(Judul)_(link artikel)
• Link naskah dikirim selambat–lambatnya pada tanggal 31 Oktober 2014 sebelum jam 24.00.
• Peserta boleh membuat lebih dari 1 artikel. Tidak ada pembatasan.

  Pengumuman:

• Pengumuman pemenang paling lambat tanggal 15 November 2014 di:

 -  fanpage rasibook (http://www.facebook.com/Rasibook)
 -  twitter rasibook (@rasibook) (https://twitter.com/rasibook)

Hadiah :

• Juara 1: Paket penerbitan 1 senilai Rp. 650.000,- + Buku Terbit + E-sertifikat.
• Juara 2: Paket penerbitan 2 senilai Rp. 500.000,- + Buku Terbit + E-sertifikat.
• Juara 3: Paket penerbitan 3 senilai  Rp. 400.000,- + Buku Terbit + E-sertifikat.

 Cat: Paket penerbitan bisa dilihat di http://bit.ly/1iRUmsf
Ketentuan tambahan:

• Naskah yang lolos juga akan dibukukan dan diterbitkan di Rasibook (www.rasibook.com).
• Peserta yang tidak mengikuti prosedur dan persyaratan lomba tidak akan dinilai

suported by : www.rasibook.com.

Kasih tahu yang lain, kali aja ada yang mau ikut. Kita buat rame. Hehe.

0 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Lomba Menulis di Blog untuk Guru

10:43 Unknown 0 Comments

Info Lomba Menulis di Blog untuk Guru

Lomba Menulis di Blog untuk Guru

 Assalamualaikum wr wb

Heiyo… Apa kabar? Ada info lomba keren, nih.
Gerakan Indonesia Terdidik TIK (IndiTIK) mencari “Guru Blogger Inspiratif 2014”

Sebagai gerakan yang mendukung pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di sekolah, Gerakan IndiTIK mengajak para guru untuk menuliskan pengalaman atau gagasan dengan tema:

“Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam menunjang proses mengajar.”

Persyaratan dan Ketentuan Lomba:

1.Blogger berprofesi sebagai guru
2.Memiliki blog pribadi (blogspot, wordpress, dll)
3.Wajib menjadi Follower Indonesia Terdidik TIK (@inditik)
4.Wajib melakukan Like Fan Page Facebook Indonesia Terdidik TIK
5.Tulisan dapat berupa pengalaman atau gagasan
6.Tulisan adalah karya sendiri, belum pernah diikutsertakan dalam lomba sejenis. Jika ada kutipan wajib mencantumkan sumber/referensi.
7.Tulisan dalam Bahasa Indonesia, dengan panjang minimal 600 kata
8.Tulisan tidak boleh melanggar hak kekayaan intelektual pihak manapun
9.Tidak bermuatan SARA
10.Tulisan wajib disebarkan melalui Twitter masing-masing peserta dengan mengirim link URL artikel lomba yang dilombakan dan menyebutkan Twitter Gerakan IndiTIK @inditik dilanjutkan dengan tagar ‪#‎bloggerindiTIK‬
11.Tulisan wajib disebarkan melalui Facebook masing-masing peserta dengan mengirim link URL artikel lomba yang dilombakan dan menyebutkan Fanpage Indonesia Terdidik TIK
12.Kirim URL lengkap postingan di blog sekaligus lampiran dalam MS Word ke email: gerakaninditik@gmail.com
13.Peserta yang tidak memenuhi persyaratan akan didiskualifikasi
14.Mereka yang nantinya menjadi pemenang harus dapat menunjukkan surat pengantar dari sekolah atau lembaga yang menjelaskan bahwa yang bersangkutan adalah guru di sekolah atau lembaga tersebut

Kriteria Penilaian:

1.Kesesuaian tema
2.Orisinalitas
3.Tata bahasa
4.Gaya penulisan
5.Adanya foto, ilustrasi atau video dapat menjadi nilai tambah

Hadiah:

Pemenang I : Uang tunai sejumlah Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan sertifikat

Pemenang II : Uang tunai sejumlah Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) dan sertifikat

Pemenang III : Uang tunai sejumlah Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan sertifikat

Tim Juri:
•Wijaya Kusumah, S.Pd., M. Pd (Pemerhati TIK, Guru, Blogger)
•Haya Aliya Zaki (Editor Lepas, Blogger)
•Tim Djalaludin Pane Foundation

Periode Lomba :

Waktu pengiriman : 17 Oktober – 13 November 2014
Proses seleksi dan Penjurian : 14- 20 November 2014
Pengumuman Pemenang : 21 November 2014

•Pengumuman pemenang diinformasikan melalui FB dan Twitter Gerakan IndiTIK.

•Jika pemenang dari Jabodetabek, penyerahan hadiah dilakukan pada saat peluncuran Gerakan Indonesia Terdidik TIK (IndiTIK) pada 25 November 2014 di Aula Perpustakaan Nasional, Jakarta. Untuk pemenang di luar Jabodetabek, hadiah akan dikirim.
Jika ada pertanyaan terkait lomba ini, silakan bertanya melalui FB atau Twitter IndiTIK.

Tentang Gerakan IndiTIK

Gerakan Indonesia Terdidik TIK (IndiTIK) merupakan gerakan yang diinisiasi oleh Djalaludin Pane Foundation dengan mengajak para guru untuk memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk membantu proses mengajar di sekolah. Gerakan ini juga menjembatani masyarakat yang ingin memberikan donasi untuk disalurkan ke sekolah-sekolah yang membutuhkan peralatan TIK.

Sebarin ke guru-guru Indonesia, ya. Biar keren dan bermanfaat. Thanks udah mampir dan baca!!




0 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Cara Menulis Cerpen dari Penulis Terkenal, Ernest Hemingway

08:23 Unknown 6 Comments

.Belajar Menulis: Tips Menulis Cerpen dari Penulis Terkenal, Ernest Hemingway

Cara Menulis Cerpen dari Penulis Terkenal, Ernest Hemingway.

Ernest Miller Hemingway adalah penulis terkenal di dunia. Ia adalah penulis novel, cerita pendek dan jurnalis Amerika. Gaya menulisnya adalah minimalis, singkat, padat bermakna. Tak heran ia adalah penulis terkenal yang mempengaruhi dunia fiksi. Ia lahir 21 Juli 1899 dan meninggal pada 2 juli 1961.

Belajar menulis dari penulis hebat dan terkenal tentu saja sangat berguna bagi penulis pemula seperti kita. Berikut cara menulis cerpen dari penulis terkenal, Ernest Hemingway:

1. Cerita dengan tema sederhana

Dengan teman sederhana, mbah Hemingway bisa dengan mudah fokus untuk membuat karakter tokoh pada cerita. Tema sederhana membuatnya bisa menulis cerita yang mudah dipahami pembaca. Karena dalam menulis cerita, jangan membuat pembaca bingung dengan cerita yang kita tulis. Karena menulis adalah cara berkomunikasi antara penulis dan pembaca. Jika komunikasi yang baik, pembaca bisa mengerti apa yang disampaikan penulis dalam bercerita. Karena manusia mudah mengerti hal-hal yang sederhana. Jadi pilih saja tema yang sederhana. Gitu.

2. Gunakan kalimat atau paragraf  yang singkat atau pendek.

Penggunaan kalimat dan paragraf yang pendek berguna agar tulisan kita tidak bertele-tele atau mendayu-dayu. Karena bisanya kalimat yang panjang seringkali melelahkan pembaca.

3. Gunakan kalimat positif

Kalimat positif di sini maksudnya adalah kalimat yang tepat untuk menulis. Misal:

“Jadi, maksud kamu aku tidak pintar?!” Bukan begini, seharusnya,
“Jadi, maksud kamu aku bodoh?!

Penggunaan kalimat positif sebenarnya hampir sama, untuk menulis singkat dan tidak bertele-tele. Jangan membuat mubazir kata.

Jadi gitu cara menulis mbah Ernest Hemingway. Semoga bisa membantu penulis pemula menjadi penulis hebat, ya. Aamiin. Thanks udah mampir dan baca, semoga bermanfaat!!

6 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Cerpen Inspiratif Kehidupan: Nak, Bangun.

08:23 Unknown 1 Comments

Cerpen Inspiratif Kehidupan: Nak, Bangun.

Cerpen inspiratif kehidupan.


Bery tak pernah menyangka. Hidupnya sekadar meneteskan air mata saja. Tak berguna. Tapi ia selalu memikirkannya. Ia tak pernah tidur, memejamkan matanya saja tak ada nyali lagi.
Karena itu, matanya sembab seperti terkena pukulan bola baseball oleh Babe Ruth, pemain baseball legenda di Amerika. Bajunya kumal tak pernah ganti apalagi mandi, rambutnya tak tertata, gondrong keriting, wajahnya terlihat kusam, tua, dan mulai berkeriput, padahal usianya masih 20 tahun. Ironis, memang.

***

“Nak, Bangun. Matahari sudah terik.”

Ibu mengelus-elus kaki anaknya penuh kasih. Perkataan Ibu setiap harinya. Tak pernah bosan, meskipun terkadang perkataan itu tak berhasil juga membangunkan anaknya, Bery. Hal yang kadang sia-sia tetapi tetap saja Ibu mau melakukannya. Ibu memang hebat.

Bery adalah anak tunggal Bu Eni, pemuda pengangguran yang memilih tidur sebagai pekerjaan utamanya. Ya, bagaimana tidak, Bery mengisi hampir sepenuh harinya dengan tidur, makan sebentar kemudian tidur lagi.

“Apa pekerjaan untuk lulusan SMA sekarang bu?! Gak ada! Mending tidur aja. Yang penting kan gak ganggu orang lain. Ibu mau aku berbuat kriminal?!” kata Bery beralasan

Lagi, untuk kesekian kalinya Ibunya mengelus rambut anaknya dengan penuh kasih.“Iya, Nak,” kata Ibu berulang-ulang, sambil melemparkan senyum meski hatinya tergores. Mata Ibu berlinang.

Anak memang punya alasan untuk membuat Ibunya mewajarkan. Dan Ibu selalu punya kelebihan kasih sayang kepada anaknya yang adakalanya tak pernah menyadarkan sang penerima kasih sayang itu. Pernah suatu ketika, akhirnya Bery bangun tanpa perkataan Ibunya. Dan  ia merasa sangat geram.

“Apa yang Ibu lakukan!”

“Tang!”  Bery membanting mangkok alumunium ketika Ibu sedang tidak di rumah atau lebih tepatnya ketika Bery tak menemukan masakan Ibu. Ini bukan pertama kalinya ia melakukan ini. Saat ada Ibu pun ia akan marah jika tak ada masakan Ibu ketika bangun. Dan seperti yang lalu, setelahnya ia kembali tidur.

Akhirnya Ibu menemukan titik di mana ia tak perlu lagi membangunkan Berry. Seorang Ibu telah menemukan kejenuhannya, bukan!

Ibu tak pernah jenuh atau merasa lelah memikirkan anaknya. Apa kau tahu? Ibu sampai lupa. Ibu lupa merasakan sakitnya, Ibu lupa melihat anaknya keluar rumah, Ibu lupa bagaimana rasanya mengerok punggung anaknya dengan uang logam, Ibu telah mati rasa bagaimana membenci anak yang tak pernah bisa berterimakasih kepada Ibunya. Yang Ibu ingat adalah melihat anaknya bahagia.

Tapi Bery? Jangan kau tanya anak ini, dia juga telah lupa seperti Ibu. Lupa rasanya punya Ibu, yang dia ingat adalah rasanya tidur seharian.

“Bery! Dasar kau anak durhaka! Kau benar-benar sudah mati!” jerit pak Tori, tetangganya yang kesal melesatkan pedangnya ke ranjang Bery. Kapuk bertebaran. Hampir saja ia membunuhnya.
Sontak hal itu pasti berhasil membangunkan Bery daripada perkataan halus Ibu.

“Kau mau bunuh aku? Tadi kau bilang aku sudah mati? Kau lucu sekali!” Berry tersenyum mengejek, “asal saja kau menganggap aku mati. Hei, Pak tua! Kau lupa berapa umurmu sekarang?! Mau aku ingatkan?!” Bery membalas teriaknya meski matanya belum sepenuhnya terang.

“Kau memang kurang ajar Bery! Kau pantas mendapat hukuman ini.”

***

Bery tak berani tidur lagi, bahkan memejamkan matanya saja adalah hal yang menakutkan baginya. Karena tidur, ia kehilangan banyak hal. Ia tak tahu apa yang terjadi di bumi ini, tak tahu Ibu yang selalu membereskan rumah yang bocor karena hujan semalam, dan yang paling dia sesalkan, ia tak tahu di mana makam Ibunya sekarang.

“Tolong jangan bangunkan Bery, aku tidak ingin dia tahu apa yang terjadi denganku. Tapi jika dia bangun, jangan beri tahu keberadaanku. Aku tidak ingin melihatnya marah ketika dia bangun tanpa ada masakan aku.” Pinta Ibu kepada tetangganya

Sekarang Bery tak punya tujuan, ia berjalan sampai keajaiban memberi tahu makam Ibunya atau sampai kematian menyelesaikan kehidupan malangnya.

“Nak, bangun. Matahari sudah terik.” Suara terdengar dari dalam rumah ketika Bery sedang lewat.


1 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Cara Mengirimkan E-mail ke Media Untuk Memuat Tulisan

08:22 Unknown 6 Comments

Cara Mengirimkan E-mail ke Media Untuk Memuat Tulisan

 Cara mengirim e-mail ke media untuk memuat tulisan.


Seperti mengirim e-mail pada biasanya, yaitu buka terlebih dahulu e-mail kita dari (yahoomail atau gmail). Kemudian klik tulis pesan – lalu lampirkan file di attachement. Berikut contohnya:

Dear Majalah Gadis,

Nama saya Mas Agus dari Lampung. Saya seorang remaja yang lagi semangat-semangatnya berkarya melalui tulisan. Beruntung, sebulan yang lalu akhirnya ada penerbit khilaf yang memuat salah satu cerpen saya yang berjudul “Ketika Sholat Tak Membawa Perubahan” di sebuah buku antologi cerpen islam, terbitan Goresan Penulis di media sosial, facebook. Beberapa minggu lagi bukunya selesai dicetak.

Melalui surat ini saya ingin mengajukan tulisan cerpen saya yang berjudul ‘Hujan Kembali’kepada majalah yang disebut banyak orang adalah majalah yang berkualitas.

Kisahnya mengenai : Remaja yang tak mau keluar rumah malah memilih bermain game sendirian di kamar, karena trauma oleh sahabat yang mengkhianatinya dalam urusan cinta. Tapi suatu ketika mantan pacarnya kembali kepadanya. Ia kemudian sadar kehidupan di luar lebih menyenangkan daripada bermain game di kamar. Tapi pada akhirnya, mantan pacarnya kembali hanya untuk pergi. Ia akan menikah. Lagi-lagi dengan sahabatnya dulu. Dan untuk ke 2 kalinya sahabat membuatnya terluka kembali.

Besar harapan saya agar tulisan ini bisa diterima. Terima kasih atas waktu dan perhatiannya, berikut saya cantumkan juga keterangan data pribadi.

Nama: Mas Agus
Tempat/tanggal lahir: Kotabumi, 17 agustus 1995
Alamat: Jl. Garuda III no. 215, Lampung Utara
No. Hp:
No. Rek:

Salam,
Mas Agus

Dan ini alamat-alamat email redaksi koran, majalah, jurnal dan tabloid yang menerima kiriman CERPEN/PUISI/ESAI.

1. Kompas

opini@kompas.co.id, opini@kompas.com
Honorcerpen Rp 1400.000,- (tanpa potong pajak), honor puisi Rp 500.000,- (tanpapotong pajak–referensi Esha Tegar Putra), biasanya 2-3 hari setelah pemuatan,honor sudah ditransfer ke rekening penulis.

2. Koran Tempo

ktminggu@tempo.co.id
Honor cerpentergantung panjang pendek cerita, biasanya Rp 700.000,- honor puisi Rp600.000,- (pernah Rp 250.000,- s/d Rp 700.000, referensi Esha Tegar Putra), ditransfer 2 mingguan setelah pemuatan.

3. Jawa Pos

ari@jawapos.co.id
Honorcerpen Rp 1.000.000,- (potong pajak), honor puisi Rp 500.000,- (referensiIsbedy Stiawan Zs), ditransfer 1-2 minggu setelah cerpen/puisi dimuat.

Honorresensi buku koran Jawa Pos sebesar Rp700.000,00

CARA MENGIRIMKAN TULISAN KE RUBRIK GAGASAN KORAN JAWA POS

Rubrik Gagasan Jawa Pos berisi sebuah ide yang unik dilengkapi dengan solusinya ditulis sekitar 100-250 kata.

Dikirim ke opini@jawapos.co.id dengan Subjek : GAGASAN : JUDUL TULISAN.

Di akhir tulisan cantumkan CV/Curiculum Vitae (data-data kita sebagai penulis). Jangan dalam file terpisah. Kebetulan saya kemarin mencantumkan data-data saya bukan dalam bentuk narasi.

Contoh CV/Data-data penulis yang harus dicantumkan untuk rubrik Gagasan Koran Jawa Pos:

Nama penulis:
Alamat lengkap:
No HP:
Alamat email:
NPWP:
No rekening atas nama sendiri:

Honor sekitar Rp140.000,- (info dari Nurhayati Pujiastuti) dan pemuatan naskah di rubrik Gagasan tanpa pemberi tahuan. Bila naskah untuk Gagasan dalam waktu 5 hari tidak ada kabar berarti belum layak untuk dimuat.

4. Suara Merdeka

swarasastra@gmail.com

Kirimkancerpen, puisi, esai sastra, biodata, dan foto close up Anda. Cerpen maksimal10.000 karakter termasuk spasi. Honor cerpen Rp 300.000,- (potong pajak),honor puisi Rp 190.000,- (tanpa potong pajak), hubungi redaksi viaemail/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, jangan lupa tanggal pemuatancerpen. Bisa diambil langsung ke kantor redaksi atau kantor perwakilan redaksidi kota Anda—jika ada.

5. Media Indonesia

cerpenmi@mediaindonesia.com, cerpenmi@yahoo.co.id

Naskah cerpen maksimal 9.000 karakter. Honor pemuatan cerpen Rp 500.000,-dipotong pajak. (referensi dari Yetti A.Ka, Benny Arnas, Sungging Raga, dkk)

6. Republika

sekretariat@republika.co.id

Tidak ada pemberitahuan dari redaksi terkait pemuatan cerpen. Sudah lama tidak memuatpuisi. Honor cerpen Rp 400.000,- (potong pajak), tetapi—pengalaman beberaparekan penulis, harus sabar menagih ke redaksi beberapa kali agar segera cairalias agak susah cair honornya.

7. Suara Karya

ami.herman@yahoo.com (email terbaru, diinformasikan redakturnya di grup CC)

Menurut redakturnya honor cerpen Suara Karya sudah naik jadi Rp 250.000,-(tanpa potong pajak), hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

8. Jurnal Nasional

tamba@jurnas.com, witalestari@jurnas.com

Honorcerpen Rp 400.000,- (potong pajak), hubungi redaksi via email/telepon untukkonfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

9. Pikiran Rakyat

khazanah@pikiran-rakyat.com

Honorcerpen Rp 300.000,- (tanpa potong pajak), hubungi bagian keuangan via teleponuntuk konfirmasi pencairan honor setelah 2-3 hari dimuat, honor ditransferseminggu setelah konfirmasi, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

10. Tribun Jabar

cerpen@tribunjabar.co.id, hermawan_aksan@yahoo.com

Selain ada cerpen berbahasa Indonesia setiap Minggu, juga ada cerpen bahasaSunda setiap hari Kamis bersambung Jumat. Honor cerpen Rp 200.000,- (tanpapotong pajak). Honor ditransfer 1 minggu setelah dimuat.

11. Kedaulatan Rakyat

naskahkr@gmail.com, jayadikastari@yahoo.com

Panjang cerpen maksimal 5.000 karakter dengan spasi. Honor cerpen Rp 400.000,-

12. Joglo Semar (Yogyakarta)

harianjoglosemar@gmail.com

Honorcerpen Rp100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

13. Minggu Pagi (Yogyakarta)

we_rock_we_rock@yahoo.co.id

Terbitseminggu sekali setiap Jumat. Honor cerpen Rp 150.000,- hubungi redaksi viaemail/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung kekantor redaksi.

14. Radar Surabaya

radarsurabaya@yahoo.com, diptareza@yahoo.co.id

Honorcerpen Rp 200.000,- (potong pajak) . Honor cair seminggu setelah dimuat.

15. Lampung Post

lampostminggu@yahoo.com

Menerimacerpen, puisi, dan esai. Honor cerpen Rp 200.000,- Honor puisi kalau tak salahjuga Rp 200.000,- Sekarang honor sudah ditransfer langsung oleh bagiankeuangan, paling lambat 1 minggu setelah dimuat. Jika belum, silakan emailbagian keuangan di emil_lampost@yahoo.com

16. Padang Ekspres

yusrizal_kw@yahoo.com, cerpen_puisi@yahoo.com

Honorcerpen Rp 100.000,- s/d Rp 125.000,- honor puisi Rp 75.000,- hubungi redaksivia email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, jangan lupa tanggalpemuatan cerpen, bisa diambil langsung, atau minta tolong teman mengambilkanhonor ke kantor redaksi.

17. Haluan (Padang)

nasrulazwar@yahoo.com

Honorcerpen Rp 150.000,- honor puisi Rp 100.000,- hubungi redaksi viaemail/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, jangan lupa tanggal pemuatancerpen, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

18. Singgalang (Padang)

hariansinggalang@yahoo.co.id, a2rizal@yahoo.co.id

Honor cerpen Rp 50.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

19. Riau Pos

budayaripos@gmail.com, kabut.azis@gmail.com

Honor cerpen Rp 150.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

20. Analisa (Medan)

rajabatak@yahoo.com

Honor cerpen Rp 100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

21. Sinar Harapan

redaksi@sinarharapan.co.id, blackpoems@yahoo.com

Honor cerpen Rp 100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

22. Jurnal Cerpen Indonesia

jurnalcerpen@yahoo.com, jurnalcerita@yahoo.com

Honor cerpen Rp 250.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

23. Majalah Horison

horisoncerpen@gmail.com, horisonpuisi@gmail.com

Honor cerpen Rp 350.000,- honor puisi tergantung berapa jumlah puisi yangdimuat, biasanya dikirimi majalahnya sebagai bukti terbit. Hubungi redaksi viaemail/telepon untuk konfirmasi pencairan honor atau bisa diambil langsung kekantor redaksi, dan kadang honor dikirim via wesel jika tidak ada nomerrekening.

24. Majalah Esquire

cerpen@esquire.co.id

Honor cerpen Rp 800.000,- (potong pajak). Jika akan dimuat ada konfirmasi dariredaksi.


25. Majalah Suara Muhammadiyah

redaksism@gmail.com

Honor cerpen Rp. 150.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

26. Majalah Ummi

kru_ummi@yahoo.com

Tema cerpen seputar keluarga dan rumah tangga. Honor cerpen Rp 250.000,-(dipotong pajak) ditransfer paling telat satu bulan setelah pemuatan. Adakonfirmasi jika akan dimuat.

27. Majalah Kartini

redaksi_kartini@yahoo.com

Honor cerpen Rp 350.000,- Sekarang honor ditransfer ke rekening penulissekitar 3 bulanan atau jika belum juga silakan hubungi redaksi via email atausosial media Kartini. Ada konfrimasi jika akan dimuat.

28. Majalah Alia

majalah_alia@yahoo.com

Honor cerpen Rp 300.000,- Ada konfirmasi pemuatan.

29 Majalah Femina

kontak@femina.co.id

Honor cerpen Rp. 850.000,- dan cair seminggu setelah dimuat. Ada konfirmasijika akan dimuat dan menanda-tangani surat pernyataan keaslian karya di atas matrai. Honor terakhir sudah naik. (Bisa ditanyakan pada Yulina Trihaningsih dan Nurhayati Pujiastuti)

31. Majalah Story

story_magazine@yahoo.com

Tema cerpen khas ala remaja/teenlit. Konfirmasi pemuatan cerpen via telepondari redaksi Story. Antrian pemuatan panjang, bisa 1-2 tahun. Honor cerpen Rp250.000,-

32. Majalah Gadis

GADIS.redaksi@feminagroup.com

Tema cerpen khas ala remaja/teenlit. Honor untuk Percikan (cerpen mini tigahalaman) Rp. 500.000,- Honor untuk Cerpen Rp 800.000,- ditransfer 2-3 minggusetelah majalah terbit.


33. Majalah Bobo

bobonet@gramedia-majalah.com

Honor cerpen Rp300.000 - Rp400.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

36. Kompas khusus Cerpen Anak

opini@kompas.co.id, opini@kompas.com

Pada subjek email ditulis CERPEN ANAK: JUDUL CERPEN. Honor cerpen Rp. 300.000,-Resensi buku anak honor Rp 250.000,- Honor cair tiga hari setelah pemuatan.

37. Tabloid Nova

nova@gramedia-majalah.com

Honor cerpen Rp 388.000,- Honor ditransfer sebulan setelah dimuat.

38. Tabloid Cempaka (Jawa Tengah)

sontrotku@gmail.com

Honor cerpen Rp 135.000, harus ditagih ke redaksi. Ada konfirmasi pemuatan.

39. Inilah Koran (Jawa Barat)

inilahkoran@inilah.com, redaksijabar@inilah.com

Honor: Rp100.000 (mahasiswa) dan Rp150.000(umum). Lebih baik minta dicairkan pada teman yang berdomisili di Bandung.

40. Majalah HAI (Majalah Cowok)

cerpen_hai@yahoo.com

Dengan spesifikasi: panjang tulisan maksimal 6000 karakter (berikut spasi).
6000 – 9000 karakter, ketik 2 spasi, kertas folio/A4 format rtf.
Kirim via e-mail dengan subjek CERPEN
Terbit tiap Senin.

41. Majalah Aneka Yes!

aneka@indosat.net.id or yess_pals@yahoo.com dengan subjek FIKSI

-Cerpen maksimal 7 hlm folio spasi ganda
-Sertakan pernyataan cerpen orisinil dan belum pernah dipublikasikan danbermaterai
Jika dalam waktu 3 bulan tidak dimuat, berarti cerpen tak layak muat.

42. Majalah CHIC

cerpen_chic@yahoo.co.id

Cerpen metro-pop, ketik 2 spasi. Atau Maks. 9rb CWS halaman A4

43. Tabloid Gaul

tabloid.gaul@yahoo.co.id

cerpen teenlit, maks. 8 hal. Folio, ketik 1,5 spasi, sekitar 10.000 karakter+spasi

44. Majalah Kawanku

cerpenkawanku@gmail.com

Cerpen remaja, maks. 8 halaman A4, ketik 2 spasi.
Cantumkan identitas lengkap, alamat, dan nomor rekening
Jika 3 bulan tidak dimuat, berarti cerpen tak layak muat.

45. Wonder Teens

majalah.teen@gmail.com, majalah.teen2@gmail.com
Cerpen teenlit, maks. 6 hal A4, ketik1,5 spasi.

46. Majalah Anak Saleh

Syarat cerpen AAS:

Kirim melalui sur-el dengan jumlah karakter 2000, spasi 1, jenis huruf Times New Roman (TNR), ukuran/font 12 pt. Sertakan biodata dan nomor rekening penulis. Setiap cerpen yang dimuat akan mendapat apresiasi dari AAS.

Pos-el: aas.redaksi@yahoo.com
Blog: http://www.akuanaksaleh.wordpress.com
FB: http://facebook.com/MajalahAkuAnak Saleh (AAS)
Twitter: @akuanaksaleh

Honor cerpen majalah Aku Anak Saleh sebesar 150 ribu rupiah tanpa potong pajak.Disertai nomor bukti majalah yang dikirim lewat pos, berikut foto kopi slipsetoran honor ke rekening bank kita.

Semoga bermanfaat! Thanks udah mampir dan baca!!

Sumber: Indari Mastuti.

6 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Belajar Menulis Puisi Dengan Majas.

22:13 Unknown 2 Comments

Belajar Menulis Puisi Dengan Majas.

Belajar Menulis Puisi Dengan Majas.

Beberapa hari yang lalu, saya bertemu seseorang mahasiswi yang jago berpuisi. Sering tampil di acara-acara. Namanya mba Sandra Sasi Kirana. Beliau sekaligus adalah wartawan di Jakarta, kalau tidak salah. Hehe. Dari dia saya tertarik belajar menulis puisi. Kata mba Sandra menulis puisi itu dengan majas. Majas personifikasi, majas ironi dan majas hiperbola.

Berikut cara menulis puisi dengan majas:

1. Majas asosiasi

Adalah perumpamaan atau perbandingan terhadap dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Biasanya ditandai dengan kata; seperti, bagaikan, perumpamaan. Contoh:

Kamu seperti rumah tempatku pulang, tempatku kembali.
Kamu seperti senja. Keindahan yang sesaat.

Puisi saya tentang majas personifikasi, bisa ditemui di sini

2. Majas personifikasi

Adalah tentang benda-benda mati yang seakan bisa hidup seperti manusia.
Contoh:

Hujan membawakan aku sesuatu. Dari masa lalu.

3. Majas Metafora

Adalah Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Contoh:

Dia adalah Gadis kupu-kupu (Maknanya bisa gadis penyuka kupu-kupu)
Perpustakaan adalah gudangnya ilmu

Oke. Itu aja. Saya juga baru belajar. Kalo ada yang perlu dibenahi atau ditambah, silakan ketik di kolom komentar. Thanks udah mampir dan baca!!

2 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Info Lomba Menulis Cerpen dan Puisi

15:22 Unknown 0 Comments

Info Lomba Menulis Cerpen dan Puisi

Info Lomba Menulis Cerpen dan Puisi


Merapat, buat latihan nulis atau nguji seberapa kualitas nulis kamu, boleh ikutan nih.

Event Menulis Cerpen dan Puisi "Negeriku, Negeri Ajaib" DL 17 NOVEMBER 2014

Event Menulis Cerpen dan Puisi "Negeriku, Negeri Ajaib"

Assalamu’alaikum Wr, Wb...

Hallo... Rasya Books mengajak teman-teman semua untuk mengikuti event menulis sebagai event perdana penerbit Rasya Books. Yuuk, ikut meramaikan event ini.

Di event perdana ini Rasya Books membuat even menulis bertema “Negeriku, Negeri Ajaib” untuk Cerpen dan Puisi. Tema ini ingin memperdengarkan isu-isu sosial baik yang sering muncul di tv, media sosial maupun media cetak. Bisa juga tentang pengalaman pribadi teman-teman seperti pernah mengalami ketidakadilan, dlsb. Misalnya juga terjadinya penggusuran, penindasan dan kekerasan terhadap wanita dan anak-anak, konflik rakyat dengan industrialis (seperti perusahaan perkebunan), ketidakadilan hukum di negeri ini yang tajam ke bawah namun tumpul keatas, banyaknya industri asing yang menguasai negeri ini, deskriminasi dan kriminalisasi minoritas, lingkungan dan masih banyak yang lainnya.

Wujudkan kepedulianmu terhadap negeri kita tercinta dengan menuliskan karya dan segera kirimkan karya terbaikmu.

Gimana cara join-nya?Let’s check this out (PENTING! diharap untuk membaca infonya dengan jelas)

SYARAT & KETENTUAN

- Lomba bersifat gratis dan terbuka untuk semua kalangan tanpa batasan usia, bagi yang ingin berpartisipasi.

- Untuk memudahkan komunikasi tentang update event ini, peserta wajib ADD/TAMBAHKAN TEMAN Facebook ( https://www.facebook.com/PenerbitRasyaBooks )& LIKE Fanpages Penerbit Rasya Books ( https://www.facebook.com/RasyaBooks )
Peserta wajib menyebarluaskan info event ini agar semakin banyak teman-teman yang join dengan cara meng-copy-paste-nya di catatan facebook masing-masing. Tag minimal 25 orang teman FB yang menggiati dunia literasi, termasuk FB Penerbit Rasya Books dan/atau FP Penerbit Rasya Books (boleh salah satu)

-1 peserta hanya boleh mengirimkan 1 naskah untuk Cerpen dan 1 naskah Puisi.Boleh salah satu (Cerpen saja atau Puisi saja) atau keduanya dikirim dalam email terpisah dengan subjek email yang berbeda (sesuai dengan jenis event).

-Naskah merupakan karya asli penulis, belum pernah dipublikasikan dalam bentuk buku, dan tidak sedang diikutkan dalam event lain

-Tulis naskah dalam format bebas pada microsoft words 2003/2007, dengan panjang naskah untuk,

- CERPEN adalah 3-4 halaman kertas A4 spasi 1,5 termasuk judul & biodata narasi dalam satu file di akhir naskah.

- PUISI adalah maksimal 2 halaman kertas A4 spasi 1,5 termasuk judul dan biodata narasi dalam satu file di akhir naskah.

Wajib simpan dengan nama file : Judul naskah – Nama Penulis.
Contoh : Negeri 1000 godaan – Reni Fee

Kirim naskah dan biodata dalam 1 file doc, melalui lampiran/attachment (bukan di badan email) HANYA ke email: rasyabooks@yahoo.co.id dengan subjek:

- Untuk Cerpen : Cerpen_Judul Naskah_Nama Penulis (nama kamu). Contoh: Cerpen_Negeri 1000 godaan _Reni Fee

-Untuk Puisi: Puisi_Judul Naskah _Nama Penulis (nama kamu, ya). Contoh: Puisi_Gunung emasku kini jadi lembah _Reni Fee

Update peserta bisa dilihat di catatan dan/atau kiriman FP Penerbit Rasya Books.

Deadline tanggal 17 November. Jika naskah yang masuk masih sedikit akan dilakukan perpanjangan waktu.

Pengumuman peserta yang lolos di masing-masing tema, insyaallah selambat-lambatnya 3 minggu setelah DL.
Pengumuman 3 jawara utama di masing-masing tema menyusul diinfokan setelahnya

REWARD

-Seluruh naskah akan dibukukan oleh Penerbit Rasya Books dengan syarat tulisannya dinilai memenuhi semua syarat dan ketentuan serta kreatif, menarik, dan inspiratif (bisa dalam 1 atau beberapa jilid buku, tergantung dari banyaknya naskah yang terpilih. Buku hanya dijual secara online via Penerbit Rasya Books)

-Seluruh penulis kontributor terpilih mendapatkan voucher penerbitan buku lengkap senilai Rp50.000,- dari Penerbit Rasya Books.

-Seluruh penulis kontributor terpilih mendapatkan royalti berupa potongan harga senilai lebih dari 15% setiap pembelian buku jika sudah terbit. Semakin banyak buku yang kamu jual, sebanyak itu pula royalti yang akan kamu dapatkan (Kita sama-sama menulis serta mempromosikan bukunya dengan keuntungan yang juga setimpal, sesuai dengan kerja keras)

JUARA UTAMA untuk masing-masing tema:

JUARA 1:

- Voucher Penerbitan buku lengkap senilai Rp250.000,- dari Penerbit Rasya Books

- 1 buah buku terbit yang dikirim gratis ke alamat pemenang

JUARA 2:

- Voucher Penerbitan buku lengkap senilai Rp200.000,- dari Penerbit Rasya Books

JUARA 3:

- Voucher Penerbitan buku lengkap senilai Rp150.000,- dari Penerbit Rasya Books

*NOTED

Voucher tidak dapat diuangkan, dipindahtangankan, ditukar dengan buku, dan/atau diakumulasikan (satu voucher hanya berlaku untuk satu judul buku yang ingin diterbitkan)
Info tarif penerbitan untuk penggunaan voucher bisa dilihat di sini:https://www.facebook.com/notes/penerbit-rasya-books/cara-menerbitkan-buku-di-penerbit-rasya-books/856712661019332
Masa berlaku voucher s/d 3 bulan setelah pengumuman pemenang

Info ini sudah jelas dan mencakup semua keterangan mengenai pra dan pasca event, semoga tidak ada lagi pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam info ini, misalnya saja : Apa saya boleh ikut? Update pesertanya di mana? DL-nya kapan? Kirim ke mana? Dlsb). Seandainya pun ada hal yang kurang dipahami dan ingin ditanyakan, harap ajukan pertanyaan di kolom komentar catatan info event FB Penerbit Rasya Books https://www.facebook.com/notes/penerbit-rasya-books/event-menulis-cerpen-dan-puisi-negeriku-negeri-ajaib-dl-17-november-2014/861072220583376

Ini dilakukan agar lebih fokus, bukan lewat inbox, wall, apalagi sms, karena tidak akan kami respon. Hal ini sebagai gambaran apakah kamu benar-benar membaca infonya secara keseluruhan/tidak, agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan setelah naskahnya dinyatakan lolos.

Sekian, semoga teman-teman berkenan untuk mengikuti event ini. Tengkyuuuu.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb…

0 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)