Sepasang Suami Istri dan Kucing Kurus

15:51 Unknown 13 Comments



Papan yang berisi pengumuman “rumah ini dikontrakkan” dilepas saat koper Bayu sudah berdiri tegak di dalam rumah.

Jum’at Malam, Pukul 11.45, 13 November 2015

Pintu rumah itu tetap saja diketuk berkali-kali meskipun Bayu sudah menyaut dari ruang santai, tempatnya menonton tv. Ketukan itu berhenti saat pintu sudah dibuka dan sialnya Bayu tidak menemukan siapapun. Kejadian itu berulang lebih dari tiga kali dan Bayu tetap saja punya nyali untuk membuka pintu. Tidak kapok. Terakhir, saat pintu itu diketuk lagi, Bayu yang kesal segera berlari dan membuka pintu dengan cepat, agar yang bersembunyi ketahuan. Jangan bercanda!

Tidak ada siapa-siapa. Bayu kaku.

Tetapi, suara pintu yang diketuk berkali-kali itu belum menghilang. Suara itu masih terdengar amat jelas. Hanya saja pindah ke arah lain; pintu kamarnya. Bayu sudah menyadari degup jantungnya bekerja lebih dari biasanya, kakinya mulai gemetar. Merinding. Nyatanya, ini memang bukan bercandaan teman-teman kampusnya.

Perlahan, ia mendekati arah suara ketukan itu. Ia menarik napas dalam dan menghembuskan dengan berat sekali. Pintu itu masih diketuk berkali-kali dari dalam kamar. Suaranya makin kuat. Tempo ketukannya makin cepat.

Bayu sudah memegang gagang pintu. Tanpa harus lari mengelilingi lapangan, tubuh Bayu sudah dipenuhi keringat sekarang. Bayu menahan napas. Agak sesak. Ia memejamkan mata dan membuka pintu pada saat yang hampir bersamaan. Beberapa detik kemudian, ia membuka kedua matanya perlahan.

Tidak ada siapa-siapa.

Huft. Sekali lagi Bayu menghembuskan napas berat. Amat berat. Sedikit lega. Ia menutup kembali pintu kamar tetapi dari arah berlawanan seperti ada yang menahan. Menarik gagang pintu juga.

Bayu melepaskan pegangannya, membiarkan pintu itu terbuka, entah apakah sudah siap menghadapi dalangnya. Kemudian suara teriakan keras yang ditahan Bayu pecah dalam satu waktu. Wajah makhluk itu berjarak sejengkal dengan wajah Bayu.

***

Jum’at Malam Sabtu, 13 November 2000

Sepasang suami istri yang baru menikah sehari yang lalu berada di dalam kamar. Saling bercerita tentang masa lalu. Banyak tertawa. Sang suami yang lebih dulu membuat jeda dalam obrolan seru mereka.

“Sebentar. Mas mau minum dulu. Cerita bikin haus ternyata.” pamit suaminya. Sang istri mengiyakan dan masih senyum-senyum mengingat kelucuan sebelumnya.

Sehabis minum, sang suami memadamkan lampu dapur kembali dan berniat ke kamar lagi. Tepat setelah lampu dipadamkan, ada hal ganjil yang dilihat selintas oleh sang suami. Penasaran, sang suami menyalakan lampu kembali dan benar, ia melihat kucing sedang makan ikan bakar miliknya. Kesal, sang suami mengambil sapu di dekatnya dan menghajar hewan kurang ajar itu. Tidak kena. Kucing itu berhasil mengelak dan pergi membawa curiannya.

Bukannya mereda, kemarahan sang suami makin menjadi. Ia mengejar kucing yang lari ke belakang rumah, kamar mandi. Kucing itu sepertinya meledek. Ia makan dipinggir sumur. Makin kesal, sang suami mengambil balok kayu yang cukup besar dan langsung menyambar tubuh kucing kurus itu. Kena!

Dipukulnya kucing itu berulang-ulang dan tentu saja si kucing berusaha meloloskan diri. Berhasil! Kucing kurus itu berhasil meloloskan diri dari pukulan balok kayu dengan menceburkan diri ke dalam sumur.

Dari kamar, sang istri bertanya-tanya apa yang terjadi dengan suara mengeong cukup keras dan suara suaminya yang bicara “mati kamu, ya.” berulang-ulang. Meskipun kedua suara itu sayup-sayup. Tidak berapa lama, disusul suara suaminya yang teriak seperti orang ketakutan dan beberapa detik kemudian terdengar bunyi benda—seperti batu besar atau entah apa jatuh ke dalam sumur. Dentuman. Jelas dan besar sekali. Kejadian itu membuat tetangga-tetangga mengetuk pintu rumahnya.

Besoknya, orang-orang mengenakan pakaian hitam. Ada juga dokter yang menjahit kepala jenazah. Wajah jenazah serupa—entah apa dan bagaimana kalimat yang baik untuk mewakili dan menjelaskan. Jadi, tidak perlu ditulis.

Sang istri menangis hingga pingsan. Ibu-ibu tetangga membawa dan mengistirahatkannya di kamar.

Seminggu setelah kejadian itu, sang istri ditemukan gantung diri. Ranjangnya ada darah dan di balik selimut putih itu ada mayat kucing yang kepalanya terpisah. Ya, dua kucing kurus.

***

Kata salah seorang warga sekitar, seringkali ada kejadian aneh di rumah itu; bunyi orang seperti membelah kayu tengah malam, bunyi benda jatuh ke dalam sumur, perempuan mengerikan yang mengintip dari jendela kaca dan kejadian yang dialami Bayu semalam. Tanpa pikir dua kali, Bayu memutuskan untuk pindah kontrakan malam itu juga. Padahal ia belum seminggu berada di rumah tersebut.

Papan yang berisi pengumuman “rumah ini dikontrakkan” dipasang kembali. Beberapa hari kemudian, tiga orang wanita bersiap menempati rumah tersebut.

Apakah salah satunya kamu?






Tulisan ini diikutkan dalam tantangan #NulisBarengAlumni tema #horor Kampus Fiksi.

13 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)