“Egel dan Owel” Sebuah Cerita Anak-anak Sebelum Tidur.

14:16 Unknown 0 Comments


“Egel dan Owel” Sebuah cerita anak-anak sebelum tidur.
foto by Google


Tanpa sengaja saya menemukan satu file cerita anak-anak yang pernah saya buat tempo dulu. Sudah lama sekali. Kalau nggak salah waktu zaman Megalitikum. Nah, untuk anak-anak yang sulit tidur, kebetulan nih. Coba baca cerita ini deh. Kali aja baru baca judul langsung pagi  ngantuk. Selamat membaca atau dibacakan.

Egel dan Owel

Oleh; Mas Agus


Suatu pagi di tengah sawah yang sejuk, Egel si burung Elang yang gagah sedang berlomba menangkap tikus dengan burung-burung yang lain. Hanya satu yang tidak ikut, Owel si burung hantu.

“Owel itu hanya burung hantu yang tidak bisa apa-apa selain menakuti dengan wajah buruk rupanya saja,” hina Egel.

“Aku tidak pernah berniat menakuti siapa-siapa. Tuhan memang memberiku wajah seperti ini,” bela Owel.

“Ya. Kau burung yang tidak berguna,” kata Elang mentertawainya.

“Aku bisa menangkap tikus.”

Semua burung yang mendengarnya ikut tertawa. Meremehkan.

“Kalau begitu buktikan! Ayo kita berlomba menangkap tikus.” Egel menantang.

Kemudian Owel dan Egel bertengger di tubuh orang-orangan sawah. Bersiap bertanding untuk menangkap mangsa secepat-cepatnya.

 “Satu…dua…” Burung yang lain mulai menghitung. “tiga!”

Kemudian Egel dan Owel terbang bersamaan untuk menikam tikus yang bersembunyi di sawah. Tapi, Owel, si burung hantu itu tidak bisa melihat dengan jelas mangsanya pada siang hari. Itu kelemahannya.

“Dapat!” kata Elang bersemangat menunjukan tikus di gigi tajamnya.

“Ya. Kau menang,” Owel menerima kekalahannya. Ia begitu sedih.

“Lihat ini! Aku mendapatkan mangsa lagi tak lebih dari satu menit,” Kali ini Egel menunjukan anak ayam.

“Akulah yang paling hebat! Kau hanya burung hantu berwajah mengerikan yang suka menakuti petani!” kata Egel sombong.

Owel berusaha agar tetap sabar menghadapi Egel. Dikepakan kedua sayapnya untuk terbang dan kembali ke rumah. Belum sempat Owel menjauh dari Egel, ia mendengar suara berisik para petani. Burung-burung lain terbang menjauh.

“Ini dia elang yang sering memakan anak ayam kita! Ayo kita bunuh saja!” teriak para petani yang menangkap Egel.

Owel bingung bagaimana menyelamatkan musuhnya itu. Saat ia mendekat, Egel sudah dimasukan dalam kurungan besi dan dibawa ke salah satu rumah petani.

*

Pada malam harinya, Owel dengan cepat memangsa tikus-tikus di sawah. Puluhan tikus sudah ia dapatkan. Itulah kelebihan yang dimilikinya dari burung lain. Matanya bisa melihat dengan terang dalam kegelapan. Setelah terkumpul cukup, ia pergi menemui Egel.

“Tidak usah sok baik kau, Owel!” tolak Egel ketika Owel memberinya beberapa tikus.

“Aku hanya ingin berbagi makanan kepadamu. Aku tahu, kamu pasti lapar sekarang,”

“Tidak usah sok peduli! Pergi saja sana! Besok para petani itu akan membunuhku.”

Owel kemudian pergi dan memikirkan cara agar Egel bisa keluar dari kurungan dan tak jadi dibunuh para petani. Keesokan harinya, pagi-pagi sekali, Egel dibebaskan dan tak jadi dibunuh. Malah, ia diberi daging ayam segar oleh para petani.

“Berterimakasihlah kepada Owel. Karena dia, kamu bisa bebas dan mendapat makanan enak,” kata petani.

“Bagaimana bisa?” tanya Egel bingung.

“Kami membuat perjanjian. Jika Owel bisa membasmi tikus lebih dari seratus, kamu dibebaskan dan diberi makan setiap hari. Semalam, Owel bisa melakukannya. Dia memang burung yang hebat.”

Mendengar itu, Egel jadi sedih. Ia menyesal atas apa yang dilakukan sebelumnya. Ternyata Owel burung hantu yang baik, yang suka menolong. Egel kemudian terbang dan mencari Owel untuk meminta maaf. Ternyata semua ciptaan punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.


Selamat tidur adik-adik. Salam buat mbanya, ya. Eh.


0 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)