Cerpen Cinta Romantis "Melihat Penjara"

07:28 Unknown 3 Comments

Cerpen Romantis Terbaru: Melihat Penjara

Cerpen Cinta Romantis "Melihat Penjara"

Entah kenapa perempuan selalu ditempatkan dalam posisi menunggu. Menunggu laki-laki bicara lebih dulu, menunggu laki-laki menjemputnya, menunggu sampai laki-laki peka terhadap apa yang perempuan mau atau menunggu laki-laki melakukan apa yang seharusnya laki-laki lakukan kepada perempuan. Menikahinya, membelanjakannya, misalnya. Ah, sudahlah.

Seperti saat ini, aku sedang menunggu. Menunggu tidak akan jadi masalah jika semuanya pasti. Tapi, kebanyakan dan kenyataannya adalah menunggu itu untuk hal yang tidak pasti.

Saat ini, apakah Yuda benar-benar menepati janjinya untuk datang ke tempat ini? Aku menunggunya, meski beberapa hari ini tak ada kabar tentangnya.

“Sorry, gue lihat dari tadi bangkunya kosong, biar gue aja yang isi, ya,” kata laki-laki berambut gondrong, dengan kaos lengan panjang abu-abu, membawa secangkir kopinya tiba-tiba menempati kursi yang seharusnya diduduki Yuda.

“Maaf, Mas, itu –“ Aku berusaha mencegah.

“Gue tahu,” Dia mengangguk-angguk, “gue bakal pindah, kalo yang kamu tunggu udah datang.”

“Tapi –“

“Please...” katanya memohon, "gue bakal traktir semua makanan yang kamu pesan. SEMUA. Gue cuma butuh pendengar. Please..."

Melihat dari air mukanya, aku menerka laki-laki ini jujur, tetapi...sangat aneh.

Yang kutakutkan dari dia adalah kesalahpahaman antara Yuda dan aku. Bukankah manusia pintar memberi nilai sebelum benar-benar mengenal? Kurasa Yuda seperti itu.

Laki-laki berambut gondrong itu mulai bercerita…

***

Tepat malam itu, gue berlari mengikutinya dari belakang –tentunya secara diam-diam-. Perempuan dengan jeans dan kaos warna putih di atas vespa yang bergerak santai. Begitu menarik perhatian dan sayang untuk dilewatkan. Pasalnya itu perempuan paling penting dalam hidupku. Aku membawa kue ulang tahun, hari itu aku berulang tahun.

“Gue pergi untuk cari tanggal buat kita. Kenapa enggak bisa bersabar sebentar, sih?! Gue ninggalin kamu baru seminggu, An!“ bentakku.

“Seminggu, setahun, se-abad pun, bukan itu masalahnya, Wa?!” Ia balas membentak.


“Lalu apa, An?!”


“Pekerjaan!” jawabnya cepat. Gue cuma bisa diam saja.


 “Oke. Kenapa kamu memperbolehkan laki-laki lain membawa vespa-ku, An…” Ia memandang, tapi kemudian beranjak dari kursi mengambil sesuatu dan melemparnya mengenai badanku. Gue menarik napas panjang, semoga kepalan tangan bersabar dan berhenti untuk menindaklanjuti. Setelah mengambil kunci vespa itu, gue pergi dengan segala kehilangan.


***

“Oh… jadi, Mas, diselingkuhi? Memang peker –“ Lagi-lagi ia memotong pembicaraanku. Aku mulai sedikit kesal.

“Gue gak punya pekerjaan. Mungkin enggak akan punya," katanya. Matanya mulai berkaca-kaca. "Cerita ini belum selesai. Masih panjang. Mending minum dulu." Ia mengangkat cangkirnya.

***

Setelah itu gue pulang. Malam itu benar-benar dingin, tubuh gue seperti mayat yang berjalan. Mungkin karena gabungan antara patah hati dan angin malam, tubuh menjadi biru dan beku. Terkadang, kecewa itu hanya nama yang kita berikan untuk alasan harapan yang tak terjadi. Kecewa sebenarnya tak ada, jika kita tak berharap atau telalu berharap.

Tapi gue terlalu berharap atau lebih dari itu.

“Trantang!”


Bunyi kaleng bekas minuman soda yang gue tendang atas nama kekecewaan. Rasa kecewa saat itu benar-benar rewel tak mau pergi.

“Hei!” ucap perempuan itu lemah. Kaleng bekas minuman soda itu tepat di dekat kaki kanannya.

“Maaf,” gue berkata. Dia tak menjawab, mengangguk pun tidak. Tatapan matanya menakutkan, seperti ingin membunuh. Dingin dan mematikan. Sungguh, diamnya perempuan itu memang lebih mengerikan dari auman binatang buas. Gue serius, coba saja jika ibumu mendiamkanmu.


Ia berjalan kembali melewati bahu kananku. Aku mengamati matanya yang sembab, seperti habis menangis lama atau... 


“Brug!!”

Tubuhnya ambruk tak jauh dariku.


***

“Sebenatar, biar aku tebak. Mas membawa perempuan itu dan Mas melampiaskannya, dan Mas—“ Seperti sebelumnya, laki-laki ini memotong lagi. Ingin sekali aku menyiramkan kopi panas ini ke tubuhnya.

“Bukan!”

“Pantas ditinggal, Mas selalu memotong pembicaraan perempuan,” kataku pelan

“Kenapa?! Maksudmu apa?!” Aku menggeleng-geleng saja.

“Tidak-tidak, teruskan ceritanya, Mas.” Aku tersenyum palsu.

***

Lalu gue membawa perempuan itu ke kontrakanku. Beberapa menit setelahnya, segerombolan orang yang tak gue kenal menyergap. Gue benar-benar panik waktu itu, tubuh itu seperti mengecil semakin terjepit. Ditambah pengakuan perempuan itu bahwa gue ingin memperkosanya. Gue melihat penjara di depan mata. Tangan sudah diikat dengan tali oleh segerombolan orang itu. Tidak bisa apa-apa lagi. Malam itu benar-benar mengawali kesialan untuk umur baru gue.

Tapi setelahnya, pacar gue, An datang. Gue dijebak. Apalagi ketika mereka semua mengucapkan “Happy birthday Dewa!" Dengan kue ulang tahun yang An bawa. An berhasil memberi surprice, gue enggak tahu gimana bisa dia melakukannya dengan begitu rapih. Gue tersenyum manis.


Tapi dalam sekejap kemudian, gue kembali melihat penjara.

***

“Tunggu-tunggu, melihat penjara? Maksudnya apa?” Aku mengernyitkan dahi, menunggu jawabannya. Memang, kali ini dia tidak memotong pembicaraan, tetapi ia tak bicara apa-apa.
Perlahan ia meneteskan air mata. Aku tambah bingung. “Mas? Gak apa-apa?” Ia tersenyum, mengedipkan matanya ke arah langit-langit atap. Menyeka tangisannya, kemudian menyeruput kopi hitam yang mungkin sudah dingin.

“Karena gue enggak tahu rencana An yang mengejutkan gue, karena emosi, gue menyesal udah membuang vespa ke jurang,”

Seketika itu kebingunganku pecah dengan tawaku.

Yang benar saja, laki-laki dengan wajah sadis ini menangis hanya karena menyesali vespa-nya yang ia buang sendiri? LOL.

“Membuang vespa gue dan mayat laki-laki yang bersama An sebelumnya.”

Aku menelan ludah. Jika saja aku mendengarnya ketika sedang minum, pasti aku sudah mati tersedak. Mendengar penyataannya tiba-tiba napasku sesak, padahal oksigen begitu banyak untuk dihirup.

“Kamu tahu? Gue membunuhnya karena prasangka. Gue telah membunuhnya karena kesalahpahaman. Gue telah membunuhnya karena menilai sebelum benar-benar mengenal,” katanya pelan, “semoga kamu bisa mengambil pelajaran dari cerita ini. Semoga ini terhitung sebagai kebaikan yang pernah gue lakuin dalam hidup. Terimakasih sudah mendengarkan, gue enggak bakal melupakan wajahmu. Maaf, siapa namamu?”

“Melly.”

"Thanks, Me-ly," Ia berdiri, beranjak dari kursi. “Oh, ya, sayang sekali, kamu tidak memesan makanan apapun."


Senyumnya yang terakhir, kemudian pergi. Aku sampai lupa, tak memesan apapun ketika mendengar ceritanya.

Gantian aku yang tidak bisa apa-apa. Tubuhku seperti semakin mengecil semakin terjepit. Karena cerita laki-laki itu, tiba-tiba keringat dingin memenuhi wajahku.

Dan aku melihat penjara.

***

Seminggu setelah itu, aku bertemu kembali dengan laki-laki berambut gondrong itu. Dalam hatiku, aku telah memaafkan atas mayat Yuda yang ia buang ke jurang bersama vespa-nya, dan semoga dia juga memaafkanku atas kematian pacarnya.

Aku bertemu laki-laki gondrong itu di sel tahanan dengan kasus yang sama; membunuh An beberapa hari setelah aku melihat ia dan Yuda.

Perselingkuhan Yuda tak bisa kuterima.

Mungkin aku terlambat, tidak bisa mengambil pelajaran dari ceritanya. Tapi aku telah menulis cerita ini sebaik mungkin sampai mereka yang membacanya mengira bahwa ini cerita fiktif padahal yang terjadi adalah sebaliknya. Semoga mereka bisa mengambil pelajaran dari cerita kita. Maaf, aku tak pandai menulis cerita. Semoga pesanku dan pesannya sampai kepada siapapun yang membaca. Seperti yang pernah ia bilang; semoga ini terhitung sebagai kebaikan yang pernah aku lakukan dalam hidup.

Aku melihat penjara dengan segala penyesalan di dalamnya.

3 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Lomba Menulis Artikel "Menerbitkan Buku dan Jadi Penulis"

11:23 Unknown 0 Comments

Lomba menulis artikel menerbitkan buku dan jadi penulis

Lomba Menulis Artikel "Menerbitkan Buku dan Jadi Penulis"


Wih… ada lomba lagi nih dari Rasibook.com. Itu merupakan situs penerbit yang menerbitkan karya-karya menjadi buku.

Kali ini kami bermaksud menyelenggarakan Lomba menulis Artikel dengan tema Menerbitkan buku dan jadi penulis

Ketentuan Peserta:

• Peserta bebas, siapa saja boleh ikut.
• Sudah Like Fanpage rasibook di http://www.facebook.com/Rasibook  atau follow twitter rasibook di https://twitter.com/rasibook karena info yang berkaitan dengan lomba akan diumukan disana.
• Share info lomba ini ke teman-temannya yang suka menulis, atau copy paste info lomba dan tag ke teman-temannya.

 Ketentuan lomba:

• Naskah berupa Artikel tentang menerbitkan buku dan menjadi penulis (boleh tentang impian kamu menerbitkan buku dan jadi penulis, boleh tentang penulis yang sudah sukses, tips, dan apapun itu yang berkaitan dengan tema tersebut). Contoh Artikel bisa dilihat di http://bit.ly/1rKGXcU Pasti Anda bisa buat yang lebih baik.
• Naskah belum pernah dipublikasikan sebelumnya atau diikut sertakan dalam lomba.
• Panjang naskah sekitar 200-1000 kata.
• Naskah ditulis di blog seperti blogspot, wordpress, dll. Jika tidak punya blog bisa ditulis di blog bersama seperti kompasiana,dll. Atau boleh juga di forum seperti kaskus,dll.
• Di dalam artikel wajib mencantumkan kata Rasibook dan juga kata-kata yang mengarah ke link http://www.rasibook.com/p/tentang-kami.html
• Share artikel Anda ke banyak orang karena penilaian selain berdasarkan kualitas tulisan, respon pembaca juga menjadi nilai tambah.
• Naskah tak perlu dikirim, cukup dengan kirim linknya di wall fanpage rasibook atau mention ke twitter @rasibook dengan format: #LombaNulisArtikel_(Nama)_(Judul)_(link artikel)
• Link naskah dikirim selambat–lambatnya pada tanggal 31 Oktober 2014 sebelum jam 24.00.
• Peserta boleh membuat lebih dari 1 artikel. Tidak ada pembatasan.

  Pengumuman:

• Pengumuman pemenang paling lambat tanggal 15 November 2014 di:

 -  fanpage rasibook (http://www.facebook.com/Rasibook)
 -  twitter rasibook (@rasibook) (https://twitter.com/rasibook)

Hadiah :

• Juara 1: Paket penerbitan 1 senilai Rp. 650.000,- + Buku Terbit + E-sertifikat.
• Juara 2: Paket penerbitan 2 senilai Rp. 500.000,- + Buku Terbit + E-sertifikat.
• Juara 3: Paket penerbitan 3 senilai  Rp. 400.000,- + Buku Terbit + E-sertifikat.

 Cat: Paket penerbitan bisa dilihat di http://bit.ly/1iRUmsf
Ketentuan tambahan:

• Naskah yang lolos juga akan dibukukan dan diterbitkan di Rasibook (www.rasibook.com).
• Peserta yang tidak mengikuti prosedur dan persyaratan lomba tidak akan dinilai

suported by : www.rasibook.com.

Kasih tahu yang lain, kali aja ada yang mau ikut. Kita buat rame. Hehe.

0 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Lomba Menulis di Blog untuk Guru

10:43 Unknown 0 Comments

Info Lomba Menulis di Blog untuk Guru

Lomba Menulis di Blog untuk Guru

 Assalamualaikum wr wb

Heiyo… Apa kabar? Ada info lomba keren, nih.
Gerakan Indonesia Terdidik TIK (IndiTIK) mencari “Guru Blogger Inspiratif 2014”

Sebagai gerakan yang mendukung pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di sekolah, Gerakan IndiTIK mengajak para guru untuk menuliskan pengalaman atau gagasan dengan tema:

“Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam menunjang proses mengajar.”

Persyaratan dan Ketentuan Lomba:

1.Blogger berprofesi sebagai guru
2.Memiliki blog pribadi (blogspot, wordpress, dll)
3.Wajib menjadi Follower Indonesia Terdidik TIK (@inditik)
4.Wajib melakukan Like Fan Page Facebook Indonesia Terdidik TIK
5.Tulisan dapat berupa pengalaman atau gagasan
6.Tulisan adalah karya sendiri, belum pernah diikutsertakan dalam lomba sejenis. Jika ada kutipan wajib mencantumkan sumber/referensi.
7.Tulisan dalam Bahasa Indonesia, dengan panjang minimal 600 kata
8.Tulisan tidak boleh melanggar hak kekayaan intelektual pihak manapun
9.Tidak bermuatan SARA
10.Tulisan wajib disebarkan melalui Twitter masing-masing peserta dengan mengirim link URL artikel lomba yang dilombakan dan menyebutkan Twitter Gerakan IndiTIK @inditik dilanjutkan dengan tagar ‪#‎bloggerindiTIK‬
11.Tulisan wajib disebarkan melalui Facebook masing-masing peserta dengan mengirim link URL artikel lomba yang dilombakan dan menyebutkan Fanpage Indonesia Terdidik TIK
12.Kirim URL lengkap postingan di blog sekaligus lampiran dalam MS Word ke email: gerakaninditik@gmail.com
13.Peserta yang tidak memenuhi persyaratan akan didiskualifikasi
14.Mereka yang nantinya menjadi pemenang harus dapat menunjukkan surat pengantar dari sekolah atau lembaga yang menjelaskan bahwa yang bersangkutan adalah guru di sekolah atau lembaga tersebut

Kriteria Penilaian:

1.Kesesuaian tema
2.Orisinalitas
3.Tata bahasa
4.Gaya penulisan
5.Adanya foto, ilustrasi atau video dapat menjadi nilai tambah

Hadiah:

Pemenang I : Uang tunai sejumlah Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah) dan sertifikat

Pemenang II : Uang tunai sejumlah Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) dan sertifikat

Pemenang III : Uang tunai sejumlah Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan sertifikat

Tim Juri:
•Wijaya Kusumah, S.Pd., M. Pd (Pemerhati TIK, Guru, Blogger)
•Haya Aliya Zaki (Editor Lepas, Blogger)
•Tim Djalaludin Pane Foundation

Periode Lomba :

Waktu pengiriman : 17 Oktober – 13 November 2014
Proses seleksi dan Penjurian : 14- 20 November 2014
Pengumuman Pemenang : 21 November 2014

•Pengumuman pemenang diinformasikan melalui FB dan Twitter Gerakan IndiTIK.

•Jika pemenang dari Jabodetabek, penyerahan hadiah dilakukan pada saat peluncuran Gerakan Indonesia Terdidik TIK (IndiTIK) pada 25 November 2014 di Aula Perpustakaan Nasional, Jakarta. Untuk pemenang di luar Jabodetabek, hadiah akan dikirim.
Jika ada pertanyaan terkait lomba ini, silakan bertanya melalui FB atau Twitter IndiTIK.

Tentang Gerakan IndiTIK

Gerakan Indonesia Terdidik TIK (IndiTIK) merupakan gerakan yang diinisiasi oleh Djalaludin Pane Foundation dengan mengajak para guru untuk memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk membantu proses mengajar di sekolah. Gerakan ini juga menjembatani masyarakat yang ingin memberikan donasi untuk disalurkan ke sekolah-sekolah yang membutuhkan peralatan TIK.

Sebarin ke guru-guru Indonesia, ya. Biar keren dan bermanfaat. Thanks udah mampir dan baca!!




0 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Cara Menulis Cerpen dari Penulis Terkenal, Ernest Hemingway

08:23 Unknown 6 Comments

.Belajar Menulis: Tips Menulis Cerpen dari Penulis Terkenal, Ernest Hemingway

Cara Menulis Cerpen dari Penulis Terkenal, Ernest Hemingway.

Ernest Miller Hemingway adalah penulis terkenal di dunia. Ia adalah penulis novel, cerita pendek dan jurnalis Amerika. Gaya menulisnya adalah minimalis, singkat, padat bermakna. Tak heran ia adalah penulis terkenal yang mempengaruhi dunia fiksi. Ia lahir 21 Juli 1899 dan meninggal pada 2 juli 1961.

Belajar menulis dari penulis hebat dan terkenal tentu saja sangat berguna bagi penulis pemula seperti kita. Berikut cara menulis cerpen dari penulis terkenal, Ernest Hemingway:

1. Cerita dengan tema sederhana

Dengan teman sederhana, mbah Hemingway bisa dengan mudah fokus untuk membuat karakter tokoh pada cerita. Tema sederhana membuatnya bisa menulis cerita yang mudah dipahami pembaca. Karena dalam menulis cerita, jangan membuat pembaca bingung dengan cerita yang kita tulis. Karena menulis adalah cara berkomunikasi antara penulis dan pembaca. Jika komunikasi yang baik, pembaca bisa mengerti apa yang disampaikan penulis dalam bercerita. Karena manusia mudah mengerti hal-hal yang sederhana. Jadi pilih saja tema yang sederhana. Gitu.

2. Gunakan kalimat atau paragraf  yang singkat atau pendek.

Penggunaan kalimat dan paragraf yang pendek berguna agar tulisan kita tidak bertele-tele atau mendayu-dayu. Karena bisanya kalimat yang panjang seringkali melelahkan pembaca.

3. Gunakan kalimat positif

Kalimat positif di sini maksudnya adalah kalimat yang tepat untuk menulis. Misal:

“Jadi, maksud kamu aku tidak pintar?!” Bukan begini, seharusnya,
“Jadi, maksud kamu aku bodoh?!

Penggunaan kalimat positif sebenarnya hampir sama, untuk menulis singkat dan tidak bertele-tele. Jangan membuat mubazir kata.

Jadi gitu cara menulis mbah Ernest Hemingway. Semoga bisa membantu penulis pemula menjadi penulis hebat, ya. Aamiin. Thanks udah mampir dan baca, semoga bermanfaat!!

6 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Cerpen Inspiratif Kehidupan: Nak, Bangun.

08:23 Unknown 1 Comments

Cerpen Inspiratif Kehidupan: Nak, Bangun.

Cerpen inspiratif kehidupan.


Bery tak pernah menyangka. Hidupnya sekadar meneteskan air mata saja. Tak berguna. Tapi ia selalu memikirkannya. Ia tak pernah tidur, memejamkan matanya saja tak ada nyali lagi.
Karena itu, matanya sembab seperti terkena pukulan bola baseball oleh Babe Ruth, pemain baseball legenda di Amerika. Bajunya kumal tak pernah ganti apalagi mandi, rambutnya tak tertata, gondrong keriting, wajahnya terlihat kusam, tua, dan mulai berkeriput, padahal usianya masih 20 tahun. Ironis, memang.

***

“Nak, Bangun. Matahari sudah terik.”

Ibu mengelus-elus kaki anaknya penuh kasih. Perkataan Ibu setiap harinya. Tak pernah bosan, meskipun terkadang perkataan itu tak berhasil juga membangunkan anaknya, Bery. Hal yang kadang sia-sia tetapi tetap saja Ibu mau melakukannya. Ibu memang hebat.

Bery adalah anak tunggal Bu Eni, pemuda pengangguran yang memilih tidur sebagai pekerjaan utamanya. Ya, bagaimana tidak, Bery mengisi hampir sepenuh harinya dengan tidur, makan sebentar kemudian tidur lagi.

“Apa pekerjaan untuk lulusan SMA sekarang bu?! Gak ada! Mending tidur aja. Yang penting kan gak ganggu orang lain. Ibu mau aku berbuat kriminal?!” kata Bery beralasan

Lagi, untuk kesekian kalinya Ibunya mengelus rambut anaknya dengan penuh kasih.“Iya, Nak,” kata Ibu berulang-ulang, sambil melemparkan senyum meski hatinya tergores. Mata Ibu berlinang.

Anak memang punya alasan untuk membuat Ibunya mewajarkan. Dan Ibu selalu punya kelebihan kasih sayang kepada anaknya yang adakalanya tak pernah menyadarkan sang penerima kasih sayang itu. Pernah suatu ketika, akhirnya Bery bangun tanpa perkataan Ibunya. Dan  ia merasa sangat geram.

“Apa yang Ibu lakukan!”

“Tang!”  Bery membanting mangkok alumunium ketika Ibu sedang tidak di rumah atau lebih tepatnya ketika Bery tak menemukan masakan Ibu. Ini bukan pertama kalinya ia melakukan ini. Saat ada Ibu pun ia akan marah jika tak ada masakan Ibu ketika bangun. Dan seperti yang lalu, setelahnya ia kembali tidur.

Akhirnya Ibu menemukan titik di mana ia tak perlu lagi membangunkan Berry. Seorang Ibu telah menemukan kejenuhannya, bukan!

Ibu tak pernah jenuh atau merasa lelah memikirkan anaknya. Apa kau tahu? Ibu sampai lupa. Ibu lupa merasakan sakitnya, Ibu lupa melihat anaknya keluar rumah, Ibu lupa bagaimana rasanya mengerok punggung anaknya dengan uang logam, Ibu telah mati rasa bagaimana membenci anak yang tak pernah bisa berterimakasih kepada Ibunya. Yang Ibu ingat adalah melihat anaknya bahagia.

Tapi Bery? Jangan kau tanya anak ini, dia juga telah lupa seperti Ibu. Lupa rasanya punya Ibu, yang dia ingat adalah rasanya tidur seharian.

“Bery! Dasar kau anak durhaka! Kau benar-benar sudah mati!” jerit pak Tori, tetangganya yang kesal melesatkan pedangnya ke ranjang Bery. Kapuk bertebaran. Hampir saja ia membunuhnya.
Sontak hal itu pasti berhasil membangunkan Bery daripada perkataan halus Ibu.

“Kau mau bunuh aku? Tadi kau bilang aku sudah mati? Kau lucu sekali!” Berry tersenyum mengejek, “asal saja kau menganggap aku mati. Hei, Pak tua! Kau lupa berapa umurmu sekarang?! Mau aku ingatkan?!” Bery membalas teriaknya meski matanya belum sepenuhnya terang.

“Kau memang kurang ajar Bery! Kau pantas mendapat hukuman ini.”

***

Bery tak berani tidur lagi, bahkan memejamkan matanya saja adalah hal yang menakutkan baginya. Karena tidur, ia kehilangan banyak hal. Ia tak tahu apa yang terjadi di bumi ini, tak tahu Ibu yang selalu membereskan rumah yang bocor karena hujan semalam, dan yang paling dia sesalkan, ia tak tahu di mana makam Ibunya sekarang.

“Tolong jangan bangunkan Bery, aku tidak ingin dia tahu apa yang terjadi denganku. Tapi jika dia bangun, jangan beri tahu keberadaanku. Aku tidak ingin melihatnya marah ketika dia bangun tanpa ada masakan aku.” Pinta Ibu kepada tetangganya

Sekarang Bery tak punya tujuan, ia berjalan sampai keajaiban memberi tahu makam Ibunya atau sampai kematian menyelesaikan kehidupan malangnya.

“Nak, bangun. Matahari sudah terik.” Suara terdengar dari dalam rumah ketika Bery sedang lewat.


1 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Cara Mengirimkan E-mail ke Media Untuk Memuat Tulisan

08:22 Unknown 6 Comments

Cara Mengirimkan E-mail ke Media Untuk Memuat Tulisan

 Cara mengirim e-mail ke media untuk memuat tulisan.


Seperti mengirim e-mail pada biasanya, yaitu buka terlebih dahulu e-mail kita dari (yahoomail atau gmail). Kemudian klik tulis pesan – lalu lampirkan file di attachement. Berikut contohnya:

Dear Majalah Gadis,

Nama saya Mas Agus dari Lampung. Saya seorang remaja yang lagi semangat-semangatnya berkarya melalui tulisan. Beruntung, sebulan yang lalu akhirnya ada penerbit khilaf yang memuat salah satu cerpen saya yang berjudul “Ketika Sholat Tak Membawa Perubahan” di sebuah buku antologi cerpen islam, terbitan Goresan Penulis di media sosial, facebook. Beberapa minggu lagi bukunya selesai dicetak.

Melalui surat ini saya ingin mengajukan tulisan cerpen saya yang berjudul ‘Hujan Kembali’kepada majalah yang disebut banyak orang adalah majalah yang berkualitas.

Kisahnya mengenai : Remaja yang tak mau keluar rumah malah memilih bermain game sendirian di kamar, karena trauma oleh sahabat yang mengkhianatinya dalam urusan cinta. Tapi suatu ketika mantan pacarnya kembali kepadanya. Ia kemudian sadar kehidupan di luar lebih menyenangkan daripada bermain game di kamar. Tapi pada akhirnya, mantan pacarnya kembali hanya untuk pergi. Ia akan menikah. Lagi-lagi dengan sahabatnya dulu. Dan untuk ke 2 kalinya sahabat membuatnya terluka kembali.

Besar harapan saya agar tulisan ini bisa diterima. Terima kasih atas waktu dan perhatiannya, berikut saya cantumkan juga keterangan data pribadi.

Nama: Mas Agus
Tempat/tanggal lahir: Kotabumi, 17 agustus 1995
Alamat: Jl. Garuda III no. 215, Lampung Utara
No. Hp:
No. Rek:

Salam,
Mas Agus

Dan ini alamat-alamat email redaksi koran, majalah, jurnal dan tabloid yang menerima kiriman CERPEN/PUISI/ESAI.

1. Kompas

opini@kompas.co.id, opini@kompas.com
Honorcerpen Rp 1400.000,- (tanpa potong pajak), honor puisi Rp 500.000,- (tanpapotong pajak–referensi Esha Tegar Putra), biasanya 2-3 hari setelah pemuatan,honor sudah ditransfer ke rekening penulis.

2. Koran Tempo

ktminggu@tempo.co.id
Honor cerpentergantung panjang pendek cerita, biasanya Rp 700.000,- honor puisi Rp600.000,- (pernah Rp 250.000,- s/d Rp 700.000, referensi Esha Tegar Putra), ditransfer 2 mingguan setelah pemuatan.

3. Jawa Pos

ari@jawapos.co.id
Honorcerpen Rp 1.000.000,- (potong pajak), honor puisi Rp 500.000,- (referensiIsbedy Stiawan Zs), ditransfer 1-2 minggu setelah cerpen/puisi dimuat.

Honorresensi buku koran Jawa Pos sebesar Rp700.000,00

CARA MENGIRIMKAN TULISAN KE RUBRIK GAGASAN KORAN JAWA POS

Rubrik Gagasan Jawa Pos berisi sebuah ide yang unik dilengkapi dengan solusinya ditulis sekitar 100-250 kata.

Dikirim ke opini@jawapos.co.id dengan Subjek : GAGASAN : JUDUL TULISAN.

Di akhir tulisan cantumkan CV/Curiculum Vitae (data-data kita sebagai penulis). Jangan dalam file terpisah. Kebetulan saya kemarin mencantumkan data-data saya bukan dalam bentuk narasi.

Contoh CV/Data-data penulis yang harus dicantumkan untuk rubrik Gagasan Koran Jawa Pos:

Nama penulis:
Alamat lengkap:
No HP:
Alamat email:
NPWP:
No rekening atas nama sendiri:

Honor sekitar Rp140.000,- (info dari Nurhayati Pujiastuti) dan pemuatan naskah di rubrik Gagasan tanpa pemberi tahuan. Bila naskah untuk Gagasan dalam waktu 5 hari tidak ada kabar berarti belum layak untuk dimuat.

4. Suara Merdeka

swarasastra@gmail.com

Kirimkancerpen, puisi, esai sastra, biodata, dan foto close up Anda. Cerpen maksimal10.000 karakter termasuk spasi. Honor cerpen Rp 300.000,- (potong pajak),honor puisi Rp 190.000,- (tanpa potong pajak), hubungi redaksi viaemail/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, jangan lupa tanggal pemuatancerpen. Bisa diambil langsung ke kantor redaksi atau kantor perwakilan redaksidi kota Anda—jika ada.

5. Media Indonesia

cerpenmi@mediaindonesia.com, cerpenmi@yahoo.co.id

Naskah cerpen maksimal 9.000 karakter. Honor pemuatan cerpen Rp 500.000,-dipotong pajak. (referensi dari Yetti A.Ka, Benny Arnas, Sungging Raga, dkk)

6. Republika

sekretariat@republika.co.id

Tidak ada pemberitahuan dari redaksi terkait pemuatan cerpen. Sudah lama tidak memuatpuisi. Honor cerpen Rp 400.000,- (potong pajak), tetapi—pengalaman beberaparekan penulis, harus sabar menagih ke redaksi beberapa kali agar segera cairalias agak susah cair honornya.

7. Suara Karya

ami.herman@yahoo.com (email terbaru, diinformasikan redakturnya di grup CC)

Menurut redakturnya honor cerpen Suara Karya sudah naik jadi Rp 250.000,-(tanpa potong pajak), hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

8. Jurnal Nasional

tamba@jurnas.com, witalestari@jurnas.com

Honorcerpen Rp 400.000,- (potong pajak), hubungi redaksi via email/telepon untukkonfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

9. Pikiran Rakyat

khazanah@pikiran-rakyat.com

Honorcerpen Rp 300.000,- (tanpa potong pajak), hubungi bagian keuangan via teleponuntuk konfirmasi pencairan honor setelah 2-3 hari dimuat, honor ditransferseminggu setelah konfirmasi, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

10. Tribun Jabar

cerpen@tribunjabar.co.id, hermawan_aksan@yahoo.com

Selain ada cerpen berbahasa Indonesia setiap Minggu, juga ada cerpen bahasaSunda setiap hari Kamis bersambung Jumat. Honor cerpen Rp 200.000,- (tanpapotong pajak). Honor ditransfer 1 minggu setelah dimuat.

11. Kedaulatan Rakyat

naskahkr@gmail.com, jayadikastari@yahoo.com

Panjang cerpen maksimal 5.000 karakter dengan spasi. Honor cerpen Rp 400.000,-

12. Joglo Semar (Yogyakarta)

harianjoglosemar@gmail.com

Honorcerpen Rp100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

13. Minggu Pagi (Yogyakarta)

we_rock_we_rock@yahoo.co.id

Terbitseminggu sekali setiap Jumat. Honor cerpen Rp 150.000,- hubungi redaksi viaemail/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, atau bisa diambil langsung kekantor redaksi.

14. Radar Surabaya

radarsurabaya@yahoo.com, diptareza@yahoo.co.id

Honorcerpen Rp 200.000,- (potong pajak) . Honor cair seminggu setelah dimuat.

15. Lampung Post

lampostminggu@yahoo.com

Menerimacerpen, puisi, dan esai. Honor cerpen Rp 200.000,- Honor puisi kalau tak salahjuga Rp 200.000,- Sekarang honor sudah ditransfer langsung oleh bagiankeuangan, paling lambat 1 minggu setelah dimuat. Jika belum, silakan emailbagian keuangan di emil_lampost@yahoo.com

16. Padang Ekspres

yusrizal_kw@yahoo.com, cerpen_puisi@yahoo.com

Honorcerpen Rp 100.000,- s/d Rp 125.000,- honor puisi Rp 75.000,- hubungi redaksivia email/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, jangan lupa tanggalpemuatan cerpen, bisa diambil langsung, atau minta tolong teman mengambilkanhonor ke kantor redaksi.

17. Haluan (Padang)

nasrulazwar@yahoo.com

Honorcerpen Rp 150.000,- honor puisi Rp 100.000,- hubungi redaksi viaemail/telepon untuk konfirmasi pencairan honor, jangan lupa tanggal pemuatancerpen, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

18. Singgalang (Padang)

hariansinggalang@yahoo.co.id, a2rizal@yahoo.co.id

Honor cerpen Rp 50.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

19. Riau Pos

budayaripos@gmail.com, kabut.azis@gmail.com

Honor cerpen Rp 150.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

20. Analisa (Medan)

rajabatak@yahoo.com

Honor cerpen Rp 100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

21. Sinar Harapan

redaksi@sinarharapan.co.id, blackpoems@yahoo.com

Honor cerpen Rp 100.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

22. Jurnal Cerpen Indonesia

jurnalcerpen@yahoo.com, jurnalcerita@yahoo.com

Honor cerpen Rp 250.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

23. Majalah Horison

horisoncerpen@gmail.com, horisonpuisi@gmail.com

Honor cerpen Rp 350.000,- honor puisi tergantung berapa jumlah puisi yangdimuat, biasanya dikirimi majalahnya sebagai bukti terbit. Hubungi redaksi viaemail/telepon untuk konfirmasi pencairan honor atau bisa diambil langsung kekantor redaksi, dan kadang honor dikirim via wesel jika tidak ada nomerrekening.

24. Majalah Esquire

cerpen@esquire.co.id

Honor cerpen Rp 800.000,- (potong pajak). Jika akan dimuat ada konfirmasi dariredaksi.


25. Majalah Suara Muhammadiyah

redaksism@gmail.com

Honor cerpen Rp. 150.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

26. Majalah Ummi

kru_ummi@yahoo.com

Tema cerpen seputar keluarga dan rumah tangga. Honor cerpen Rp 250.000,-(dipotong pajak) ditransfer paling telat satu bulan setelah pemuatan. Adakonfirmasi jika akan dimuat.

27. Majalah Kartini

redaksi_kartini@yahoo.com

Honor cerpen Rp 350.000,- Sekarang honor ditransfer ke rekening penulissekitar 3 bulanan atau jika belum juga silakan hubungi redaksi via email atausosial media Kartini. Ada konfrimasi jika akan dimuat.

28. Majalah Alia

majalah_alia@yahoo.com

Honor cerpen Rp 300.000,- Ada konfirmasi pemuatan.

29 Majalah Femina

kontak@femina.co.id

Honor cerpen Rp. 850.000,- dan cair seminggu setelah dimuat. Ada konfirmasijika akan dimuat dan menanda-tangani surat pernyataan keaslian karya di atas matrai. Honor terakhir sudah naik. (Bisa ditanyakan pada Yulina Trihaningsih dan Nurhayati Pujiastuti)

31. Majalah Story

story_magazine@yahoo.com

Tema cerpen khas ala remaja/teenlit. Konfirmasi pemuatan cerpen via telepondari redaksi Story. Antrian pemuatan panjang, bisa 1-2 tahun. Honor cerpen Rp250.000,-

32. Majalah Gadis

GADIS.redaksi@feminagroup.com

Tema cerpen khas ala remaja/teenlit. Honor untuk Percikan (cerpen mini tigahalaman) Rp. 500.000,- Honor untuk Cerpen Rp 800.000,- ditransfer 2-3 minggusetelah majalah terbit.


33. Majalah Bobo

bobonet@gramedia-majalah.com

Honor cerpen Rp300.000 - Rp400.000,- hubungi redaksi via email/telepon untuk konfirmasipencairan honor, atau bisa diambil langsung ke kantor redaksi.

36. Kompas khusus Cerpen Anak

opini@kompas.co.id, opini@kompas.com

Pada subjek email ditulis CERPEN ANAK: JUDUL CERPEN. Honor cerpen Rp. 300.000,-Resensi buku anak honor Rp 250.000,- Honor cair tiga hari setelah pemuatan.

37. Tabloid Nova

nova@gramedia-majalah.com

Honor cerpen Rp 388.000,- Honor ditransfer sebulan setelah dimuat.

38. Tabloid Cempaka (Jawa Tengah)

sontrotku@gmail.com

Honor cerpen Rp 135.000, harus ditagih ke redaksi. Ada konfirmasi pemuatan.

39. Inilah Koran (Jawa Barat)

inilahkoran@inilah.com, redaksijabar@inilah.com

Honor: Rp100.000 (mahasiswa) dan Rp150.000(umum). Lebih baik minta dicairkan pada teman yang berdomisili di Bandung.

40. Majalah HAI (Majalah Cowok)

cerpen_hai@yahoo.com

Dengan spesifikasi: panjang tulisan maksimal 6000 karakter (berikut spasi).
6000 – 9000 karakter, ketik 2 spasi, kertas folio/A4 format rtf.
Kirim via e-mail dengan subjek CERPEN
Terbit tiap Senin.

41. Majalah Aneka Yes!

aneka@indosat.net.id or yess_pals@yahoo.com dengan subjek FIKSI

-Cerpen maksimal 7 hlm folio spasi ganda
-Sertakan pernyataan cerpen orisinil dan belum pernah dipublikasikan danbermaterai
Jika dalam waktu 3 bulan tidak dimuat, berarti cerpen tak layak muat.

42. Majalah CHIC

cerpen_chic@yahoo.co.id

Cerpen metro-pop, ketik 2 spasi. Atau Maks. 9rb CWS halaman A4

43. Tabloid Gaul

tabloid.gaul@yahoo.co.id

cerpen teenlit, maks. 8 hal. Folio, ketik 1,5 spasi, sekitar 10.000 karakter+spasi

44. Majalah Kawanku

cerpenkawanku@gmail.com

Cerpen remaja, maks. 8 halaman A4, ketik 2 spasi.
Cantumkan identitas lengkap, alamat, dan nomor rekening
Jika 3 bulan tidak dimuat, berarti cerpen tak layak muat.

45. Wonder Teens

majalah.teen@gmail.com, majalah.teen2@gmail.com
Cerpen teenlit, maks. 6 hal A4, ketik1,5 spasi.

46. Majalah Anak Saleh

Syarat cerpen AAS:

Kirim melalui sur-el dengan jumlah karakter 2000, spasi 1, jenis huruf Times New Roman (TNR), ukuran/font 12 pt. Sertakan biodata dan nomor rekening penulis. Setiap cerpen yang dimuat akan mendapat apresiasi dari AAS.

Pos-el: aas.redaksi@yahoo.com
Blog: http://www.akuanaksaleh.wordpress.com
FB: http://facebook.com/MajalahAkuAnak Saleh (AAS)
Twitter: @akuanaksaleh

Honor cerpen majalah Aku Anak Saleh sebesar 150 ribu rupiah tanpa potong pajak.Disertai nomor bukti majalah yang dikirim lewat pos, berikut foto kopi slipsetoran honor ke rekening bank kita.

Semoga bermanfaat! Thanks udah mampir dan baca!!

Sumber: Indari Mastuti.

6 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Belajar Menulis Puisi Dengan Majas.

22:13 Unknown 2 Comments

Belajar Menulis Puisi Dengan Majas.

Belajar Menulis Puisi Dengan Majas.

Beberapa hari yang lalu, saya bertemu seseorang mahasiswi yang jago berpuisi. Sering tampil di acara-acara. Namanya mba Sandra Sasi Kirana. Beliau sekaligus adalah wartawan di Jakarta, kalau tidak salah. Hehe. Dari dia saya tertarik belajar menulis puisi. Kata mba Sandra menulis puisi itu dengan majas. Majas personifikasi, majas ironi dan majas hiperbola.

Berikut cara menulis puisi dengan majas:

1. Majas asosiasi

Adalah perumpamaan atau perbandingan terhadap dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Biasanya ditandai dengan kata; seperti, bagaikan, perumpamaan. Contoh:

Kamu seperti rumah tempatku pulang, tempatku kembali.
Kamu seperti senja. Keindahan yang sesaat.

Puisi saya tentang majas personifikasi, bisa ditemui di sini

2. Majas personifikasi

Adalah tentang benda-benda mati yang seakan bisa hidup seperti manusia.
Contoh:

Hujan membawakan aku sesuatu. Dari masa lalu.

3. Majas Metafora

Adalah Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan. Contoh:

Dia adalah Gadis kupu-kupu (Maknanya bisa gadis penyuka kupu-kupu)
Perpustakaan adalah gudangnya ilmu

Oke. Itu aja. Saya juga baru belajar. Kalo ada yang perlu dibenahi atau ditambah, silakan ketik di kolom komentar. Thanks udah mampir dan baca!!

2 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Info Lomba Menulis Cerpen dan Puisi

15:22 Unknown 0 Comments

Info Lomba Menulis Cerpen dan Puisi

Info Lomba Menulis Cerpen dan Puisi


Merapat, buat latihan nulis atau nguji seberapa kualitas nulis kamu, boleh ikutan nih.

Event Menulis Cerpen dan Puisi "Negeriku, Negeri Ajaib" DL 17 NOVEMBER 2014

Event Menulis Cerpen dan Puisi "Negeriku, Negeri Ajaib"

Assalamu’alaikum Wr, Wb...

Hallo... Rasya Books mengajak teman-teman semua untuk mengikuti event menulis sebagai event perdana penerbit Rasya Books. Yuuk, ikut meramaikan event ini.

Di event perdana ini Rasya Books membuat even menulis bertema “Negeriku, Negeri Ajaib” untuk Cerpen dan Puisi. Tema ini ingin memperdengarkan isu-isu sosial baik yang sering muncul di tv, media sosial maupun media cetak. Bisa juga tentang pengalaman pribadi teman-teman seperti pernah mengalami ketidakadilan, dlsb. Misalnya juga terjadinya penggusuran, penindasan dan kekerasan terhadap wanita dan anak-anak, konflik rakyat dengan industrialis (seperti perusahaan perkebunan), ketidakadilan hukum di negeri ini yang tajam ke bawah namun tumpul keatas, banyaknya industri asing yang menguasai negeri ini, deskriminasi dan kriminalisasi minoritas, lingkungan dan masih banyak yang lainnya.

Wujudkan kepedulianmu terhadap negeri kita tercinta dengan menuliskan karya dan segera kirimkan karya terbaikmu.

Gimana cara join-nya?Let’s check this out (PENTING! diharap untuk membaca infonya dengan jelas)

SYARAT & KETENTUAN

- Lomba bersifat gratis dan terbuka untuk semua kalangan tanpa batasan usia, bagi yang ingin berpartisipasi.

- Untuk memudahkan komunikasi tentang update event ini, peserta wajib ADD/TAMBAHKAN TEMAN Facebook ( https://www.facebook.com/PenerbitRasyaBooks )& LIKE Fanpages Penerbit Rasya Books ( https://www.facebook.com/RasyaBooks )
Peserta wajib menyebarluaskan info event ini agar semakin banyak teman-teman yang join dengan cara meng-copy-paste-nya di catatan facebook masing-masing. Tag minimal 25 orang teman FB yang menggiati dunia literasi, termasuk FB Penerbit Rasya Books dan/atau FP Penerbit Rasya Books (boleh salah satu)

-1 peserta hanya boleh mengirimkan 1 naskah untuk Cerpen dan 1 naskah Puisi.Boleh salah satu (Cerpen saja atau Puisi saja) atau keduanya dikirim dalam email terpisah dengan subjek email yang berbeda (sesuai dengan jenis event).

-Naskah merupakan karya asli penulis, belum pernah dipublikasikan dalam bentuk buku, dan tidak sedang diikutkan dalam event lain

-Tulis naskah dalam format bebas pada microsoft words 2003/2007, dengan panjang naskah untuk,

- CERPEN adalah 3-4 halaman kertas A4 spasi 1,5 termasuk judul & biodata narasi dalam satu file di akhir naskah.

- PUISI adalah maksimal 2 halaman kertas A4 spasi 1,5 termasuk judul dan biodata narasi dalam satu file di akhir naskah.

Wajib simpan dengan nama file : Judul naskah – Nama Penulis.
Contoh : Negeri 1000 godaan – Reni Fee

Kirim naskah dan biodata dalam 1 file doc, melalui lampiran/attachment (bukan di badan email) HANYA ke email: rasyabooks@yahoo.co.id dengan subjek:

- Untuk Cerpen : Cerpen_Judul Naskah_Nama Penulis (nama kamu). Contoh: Cerpen_Negeri 1000 godaan _Reni Fee

-Untuk Puisi: Puisi_Judul Naskah _Nama Penulis (nama kamu, ya). Contoh: Puisi_Gunung emasku kini jadi lembah _Reni Fee

Update peserta bisa dilihat di catatan dan/atau kiriman FP Penerbit Rasya Books.

Deadline tanggal 17 November. Jika naskah yang masuk masih sedikit akan dilakukan perpanjangan waktu.

Pengumuman peserta yang lolos di masing-masing tema, insyaallah selambat-lambatnya 3 minggu setelah DL.
Pengumuman 3 jawara utama di masing-masing tema menyusul diinfokan setelahnya

REWARD

-Seluruh naskah akan dibukukan oleh Penerbit Rasya Books dengan syarat tulisannya dinilai memenuhi semua syarat dan ketentuan serta kreatif, menarik, dan inspiratif (bisa dalam 1 atau beberapa jilid buku, tergantung dari banyaknya naskah yang terpilih. Buku hanya dijual secara online via Penerbit Rasya Books)

-Seluruh penulis kontributor terpilih mendapatkan voucher penerbitan buku lengkap senilai Rp50.000,- dari Penerbit Rasya Books.

-Seluruh penulis kontributor terpilih mendapatkan royalti berupa potongan harga senilai lebih dari 15% setiap pembelian buku jika sudah terbit. Semakin banyak buku yang kamu jual, sebanyak itu pula royalti yang akan kamu dapatkan (Kita sama-sama menulis serta mempromosikan bukunya dengan keuntungan yang juga setimpal, sesuai dengan kerja keras)

JUARA UTAMA untuk masing-masing tema:

JUARA 1:

- Voucher Penerbitan buku lengkap senilai Rp250.000,- dari Penerbit Rasya Books

- 1 buah buku terbit yang dikirim gratis ke alamat pemenang

JUARA 2:

- Voucher Penerbitan buku lengkap senilai Rp200.000,- dari Penerbit Rasya Books

JUARA 3:

- Voucher Penerbitan buku lengkap senilai Rp150.000,- dari Penerbit Rasya Books

*NOTED

Voucher tidak dapat diuangkan, dipindahtangankan, ditukar dengan buku, dan/atau diakumulasikan (satu voucher hanya berlaku untuk satu judul buku yang ingin diterbitkan)
Info tarif penerbitan untuk penggunaan voucher bisa dilihat di sini:https://www.facebook.com/notes/penerbit-rasya-books/cara-menerbitkan-buku-di-penerbit-rasya-books/856712661019332
Masa berlaku voucher s/d 3 bulan setelah pengumuman pemenang

Info ini sudah jelas dan mencakup semua keterangan mengenai pra dan pasca event, semoga tidak ada lagi pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam info ini, misalnya saja : Apa saya boleh ikut? Update pesertanya di mana? DL-nya kapan? Kirim ke mana? Dlsb). Seandainya pun ada hal yang kurang dipahami dan ingin ditanyakan, harap ajukan pertanyaan di kolom komentar catatan info event FB Penerbit Rasya Books https://www.facebook.com/notes/penerbit-rasya-books/event-menulis-cerpen-dan-puisi-negeriku-negeri-ajaib-dl-17-november-2014/861072220583376

Ini dilakukan agar lebih fokus, bukan lewat inbox, wall, apalagi sms, karena tidak akan kami respon. Hal ini sebagai gambaran apakah kamu benar-benar membaca infonya secara keseluruhan/tidak, agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan setelah naskahnya dinyatakan lolos.

Sekian, semoga teman-teman berkenan untuk mengikuti event ini. Tengkyuuuu.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb…

0 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Manfaat Menulis Yang Terabaikan

08:44 Unknown 3 Comments

Manfaat Menulis Yang Terabaikan


Manfaat menulis yang terabaikan.

Beberapa orang sering menanyakan, “Kenapa, sih, kamu mau cape-cape nulis? Lagian jadi penulis gak akan membuat kamu kaya.”

Saya cuma senyum-senyum aja, kalo diladenin bakal panjang atau malah jadi debat nantinya. Debat, kan, sia-sia. Yang menang dalam debat bakal gak disuka sama yang kalah, gitu juga sebaliknya. Jadi cara satu-satunya menang dalam debat adalah menghindarkannya. Setuju? Enggak? Sama. Lah.

Jadi dari pada saya banyak ngomong ke dia, mending saya nulis aja, apa manfaat menulis itu. Sign in:

1. Cara menjaga ilmu dan hasil pemikiran.

Hal yang wajar bagi manusia untuk tidak bisa terus mengingat. Otak untuk mengingat terbatas. Lupa itu hal yang bakal sering kita temui. Sebentar, ngelupain mantan kok gak bisa?
Bukan gak bisa tapi gak mau. Hehe. Jadi salah satu cara untuk mengabadikan hal ini adalah menuliskannya.

2. Menulis itu menyehatkan

“Menulislah dan kau akan sehat,”

Itu kata Prof. John Sarno, guru besar ilmu kedokteran di New York University. Dia adalah pakarnya tulang belakang. Beliau menyarankan kepada pasien kronisnya untuk selalu menulis catatan harian. Secara tidak mereka bisa mengenali dan memahami apa yang membuat mereka cemas, marah, sedih atau apapun. Dan keberadaan penyakit itu secara tidak sadar akan menghilangkan.

Gitu. Menurut saya ini juga bisa jadi cara menghilangkan kegalauan kita. Tulis saja apa permasalahan yang terjadi dan itu akan lenyap. Mudah-mudahan.

3. Menulis membuat kita terus hidup dan terkenang

Ini sudah terbukti. Melalui hasil karya atau pemikiran yang ditulis, mereka seakan terus hidup. Hasil karya mereka berguna sampai sekarang. Seperti kitab yang ditulis sahabat Rasul, atau buku-buku lainnya. Buku puisi Chairil Anwar, misalnya.

Jika ada manfaat lain dari menulis yang kamu dapatkan, bisa tulis di kolom komentar. Thanks udah mampir dan baca, kamu keren!!

3 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Cara Membuat Sinopsis Novel ala Editor Bentang Pustaka

21:30 Unknown 5 Comments

Belajar Menulis: Cara Membuat Sinopsis Novel

Cara Membuat Sinopsis Novel


Hai, teman menulis. Sudah menulis apa hari ini? Usahakan untuk selalu menulis setiap harinya, ya.

Suatu ketika saya pernah mengikuti pelatihan menulis novel online di sosial media, dan kebetulan mentornya adalah editor bentang pustaka. Asik, ya. Jadi, untuk mengingat kembali, biar saja juga gak melupakan.

Beliau bilang, setiap harinya banyak orang yang mengirim naskah novelnya ke penerbit, jadi hal pertama yang dibaca pihak penerbit adalah sinopsys.

Apa itu synopsis?

Adalah ringkasan cerita sebuah novel. Seperti pemendekan sebuah novel, tanpa mengesampingkan unsur-unsur intrinsik dalam novel dan tetap memperhatikan keindahan kalimat penulisannya. Simplenya, menceritakan naskah novel dari a sampe z secara ringkas.

Sinopsis yang baik itu menceritakan cerita secara lengkap. Awal cerita, konflik cerita, peyelesaian konflik. Sinopsis juga menjelaskan secara lengkap siapa tokohnya, karakter tokoh, setting. Berikut cara membuat sinopsis novel:

1. Tuliskan premis ceritanya. Misal: ketidakpercayaan pada pasangan hanya berujung pada cinta yang terluka. Premis itu garis besar atau benang merah inti cerita.

2. Apa sudut pandang penokohannya? Orang pertama, kedua, ketiga.

3. Bagaimana karakter & deskripsi tokohnya?

Misal:

Si Indah: cantik, profesi teller bank, lembut.
Si Satria: muka baby face, agak kasar, profesi petinju. => Yang dideskripsikan adalah karakter tokoh utama & karakter tokoh pendukung tokoh utamanya.

Deskripsi tokoh, apa maksudnya?

Contoh: Indah yang berbaju dress merah dan membawa tas tangan itu berjalan dengan sok anggunnya di depan mejaku. Ini contoh maksud dari deskripsi tokoh.

4. Di mana settingnya? Kota, desa? Lokasi di Indonesia atau luar negeri?

5. Bagaimana alurnya? Maju, mundur? Atau maju-mundur?

6. Siapa segmen pembaca novel ini? Dewasa, dewasa muda, remaja?

Untuk novel, sinopsis biasanya panjang sekitar 1-3 halaman.

Kalau mau simpel, ketika penerbit bertanya, "Tolong jelaskan inti novel dalam 1 kalimat." Maka, Anda bisa menyebutkannya.

Mengingatkan kembali, bahwa penerbit itu dapat kiriman beratus-ratus naskah dari banyak penulis. Tidak mungkin mereka membaca satu persatu naskah sampai habis. Kelamaan. Jadi, sinopsis jelas sangat dibutuhkan. Jika dari synopsis saja sudah buruk, bagaimana selanjutnya.

Begitulah cara membuat sinopsis novel, semoga terbantu, ya.

5 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Kumpulan cerpen romantis: Membelah Bagianmu

21:12 Unknown 0 Comments

Kumpulan cerpen romantis: Membelah Bagianmu

Kumpulan cerpen romantis: Membelah Bagianmu

Air tehnya mulai berubah warna, sebab es batu di dalamnya terus mencair. Tapi yang kutunggu belum juga datang. Malam dan gelap memberi keheningan, sudah pukul sembilan lebih tujuh menit, tapi yang kutunggu belum juga datang. Tapi aku yakin dia akan datang. Sembari menunggunya, aku menghidupkan laptop dan mulai menulis. Aku pernah dengar, katanya bercerita itu mempercepat putaran jam. Segalanya tak terasa saat kita bercerita. Aku akan membuktikan dalil tersebut. Bercerita lewat tulisan. Aku bukan penulis, aku hanya ingin menulis hal-hal yang aku ingat sebelum aku lupa atau sebelum aku melupakannya.

Aku memberi judul tulisan ini “Bagianmu”. Aku berharap saat kamu membaca tulisan ini, kamu juga dapat mengingat sebelum kamu lupa, Jels. Lupa itu bukan soal umur, tapi soal ingatan yang menolak lupa atau menolak mengingat.

Pada tulisan ini, aku membelah beberapa bagian untuk mengingatmu, Jels.

Bagian pertama, saat aku bertemu kamu.

Sedikit lucu memang, waktu itu aku masih TK. Aku berlari dari kejaran ibuku saat beliau tak mau membelikanku es cream. Wajar saja, waktu itu aku memang sedang tak enak badan, tapi aku ingin, Jels. Aku berlari sekencang-kencangnya sampai aku terjatuh setelah menabrakmu. Ah, bukan kamu, tapi ibumu yang menggandeng tanganmu. Kamu ingat, Jels?

Ibu akhirnya mendapatiku. Dan sebuah kejutan dari semesta terjadi, ternyata ibumu adalah teman dekat ibuku dari SD sampai SMP. Dari kejadian itu, ibuku sering bermain ke rumahmu begitu juga sebaliknya. Dan otomatis kita pun menjadi teman dekat yang selalu bersama. Aku yakin kamu ingat, Jels.

Bagian ke-dua, Tuhan memberiku rasa dan memberiku waktu untuk mengungkapkan.

Entah tingkatan cinta ke-berapa waktu itu, tapi yang jelas aku memiliki perasaan lebih dari teman kepadamu, Jels. Tepat kelas dua SMP –yang memang kita dari dulu satu sekolah-  aku sudah memiliki perasaan itu, tapi aku malu mengatakannya. Atau bukan malu, aku tak memiliki nyali. Sampai pada suatu ketika, nyali itu berhasil aku kumpulkan satu tahun setelahnya. Tepat setelah kelulusan SMP, aku menyatakannya.

“Aku juga suka sama kamu,” suaramu masih polos waktu itu. Aku masih ingat anggukan dan senyummu itu. Indah.

Kau tahu, Jels? Hari itu aku benar-benar senang. Dan lucunya lagi, di perjalanan pulang, kita sudah membicarakan perayaan jadian kita tahun depan, pernikahan kita, berapa banyak anak kita nanti. Haha. Itu sangat lucu, Jels. Bagaimana bisa seumuran kita sudah memikirkan hal itu. Entahlah.

Tapi aku suka. Begitu juga denganmu yang terbukti dari senyuman dan genggaman tanganmu. Keduanya tulus. Benarkan, Jels? Mengaku saja?

Bagian ke-tiga, aku kehilanganmu, Jels.

Tepat tiga hari setelah kita jadian, aku ke rumahmu membawakan coklat dan sebuah kalung. Kamu suka coklat, Jels. Maka dari itu aku membelinya sekaligus dengan kalung perak berinisial namamu. Kamu tahu, Jels? Semua itu aku beli dengan uang tabunganku sendiri selama kurang lebih satu tahun. Tapi ternyata, rumahmu tak ada siapa-siapa, Jels. Kamu pindah ke Bandung satu hari yang lalu. Pindahanmu mendadak sekali, Jels. Aku tak tahu kenapa, kamu atau ibumu tak mengabari kami.

Sejujurnya aku malu mengatakan ini, Jels, tapi aku ingin sekali mengatakannya. Saat aku tak menemukanmu waktu itu, aku menangis. Selama berhari-hari. Aku benar-benar lemah, ya, Jels.

Bagian keempat, kita bertemu lagi.

Tuhan mungkin menjodohkan kita. Tolong amin-kan ini, Jels. Kita bertemu kembali di Universitas yang sama di Jogja. Dan perasaanku pun masih sama saat kita bersama di sini. Bagaimana dengan perasaanmu, Jels?

Ternyata, aku tak boleh mencintai, Jels. Semua orang berkata demikian. Aku tak boleh meneruskan perasaan ini. Aku tak boleh mencintaimu, Jels.

Biar kuulang, aku tak boleh mencintai orang yang sudah memiliki pacar. Aku tak boleh mencintai orang yang saling mencintai. Aku tak boleh mencintaimu, Jels. Tetapi aku tetap mencintaimu.
Maafkan aku, Jels.

Bagian ke-lima, aku menanti seseorang yang orang itu tak tahu bahwa aku menantinya.

Aku menantimu, Jels. Harapanku sedikit jahat, hubungan kamu dengannya berakhir. Aku masih belum tahu tingkatan ke-berapa cintaku ini. Cinta monyet yang orang bilang itu mungkin saat ini telah berevolusi menjadi manusia. Jika Darwin masih hidup, mungkin teorinya bilang begitu. Apakah ini lucu, Jels? Aku ingin melihatmu tertawa. Tapi ini tidak lucu. Pada bagian ini, aku merasakan patah hati, Jels.

Aku ingat waktu kita SD kamu mentertawakan gigi atasku yang baru saja patah.

“Ompong-ompong, ompong-ompong! Ompong! Bwek!” katamu mengejek kemudian berlari. Aku malah tak marah, aku tersenyum sambil mengejarmu.

“Kata ibuku, kalo gigi atas yang patah, buangnya ke bawah begitu sebaliknya agar giginya kembali tumbuh,” ceritaku kepadamu saat kita berbaring sembari melihat awan sebab merasa lelah setelah berkejaran.

Seminggu setelah itu, saat kita sedang bermain hujan, tiba-tiba gigi bawahmu patah, Jels. Aku tertawa tapi kamu malah menangis, maka aku menghentikan tawaku. Aku mengikuti seperti yang dikatakan ibu. Jika gigi bawah yang patah maka membuangnya harus ke atas, genting rumah salah satu tempatnya.
Tapi lemparanmu begitu lemah saat itu, mungkin kamu sudah menggigil sebab hujan.  Dan gigimu itu malah terjatuh ke dalam kubangan tanah yang baru saja digali untuk membuat kolam ikan di taman rumahmu. Lantas, aku menakutimu bahwa gigimu tidak akan tumbuh kembali. Kamu kembali menangis, dan saat itu tangisanmu lebih mengharukan. Ibumu membawamu pulang karena khawatir kamu akan demam, hujan juga sudah reda. Kamu tahu, Jels? Saat ibumu menyuruhku untuk pulang, aku tidak langsung pulang. Aku mencari gigimu dalam kubangan itu, sampai ibuku mengomeliku karena bajuku penuh tanah. Maaf, aku tak menemui gigimu, Jels. Tapi syukurlah, gigimu tetap tumbuh. Entah memori macam apa yang ada di otakku, aku bisa mengingat hal yang berkaitan denganmu, Jels.

Satu hal yang ibu lupa beri tahu atau aku yang tak pernah bertanya; jika hati yang patah, ke mana kita harus membuangnya, bu?

Bagian ke-enam, harapan jahatku terjadi.

Aku mau mengatakan ini kepadamu, Jels; saat kamu berpisah, tepat pada saat itu ada hati yang entah harus berduka atau bahagia. Aku merasakan hal itu, Jels. Aku sedih melihatmu sedih, tapi tak kupungkiri, aku bahagia, karena peluang bersamamu makin melebar.

Kita menjadi dekat lagi. Aku sering menemuimu di rumah tantemu. Ya, kamu tinggal bersama tantemu. Dan kamu pun sering bermain ke rumahku. Dan kita, sering bertemu di tempat ini.
Warung mie ayam pinggir jalan. Kamu suka sekali dengan mie ayam. Aku tak tahu kenapa kamu menyukainya, sama seperti aku tak tahu kenapa perasaanku kepadamu bisa selama ini, Jels. Maka dari itu, aku tak pernah bertanya kenapa kamu menyukai mie ayam.

Tepat saat hari ulang tahunku, kamu mengejutkanku.

Temui aku, Ris. Tolong… 

Saat itu tepat tengah malam. Tanpa berpikir lagi aku menyusulmu sesuai isi pesanmu. Dengan celana pendek dan kaos, aku segera berlari kurang lebih sejauh  tiga kilometer, sebab saat sorenya kamu membawa motorku. Sebenarnya aku kesal ketika sampai di sana dengan tubuh yang hampir beku dan kaos yang benar-benar basah karena keringat, kamu dan teman-teman kita malah tertawa seenaknya.

“Surprice!!!” teriakmu lalu semua bernyanyi lagu ulang tahun.
Tanda tanya besar saat itu, “kenapa kejutan itu di rumah mantanmu, Jels?”

Bagian ke-tujuh, aku mengulang bagian kedua.

“Perasaanku belum berubah, Jels, masih sama atau malah lebih parah lagi. Aku masih mencintaimu, Jels. Kita belum putus kan waktu itu. Aku ingin mengulangnya, kamu mau kan, Jels?” aku menggenggam tangamu tepat di tempat yang sedang aku duduki sekarang. Kamu hanya tersenyum melihatku. Agak lama kamu menjawabnya, sebelum bicara kamu mengambil napas panjang.

“Maaf,” katamu singkat. Tapi aku masih tersenyum, karena kamu suka bercanda. Tapi kemudian kamu melepas genggamanku.

“Aku balikan sama Dika, sehari sebelum ultah kamu. Dan kejutan itu ide Dika. Maafin aku…” katamu datar. Kemudian kamu menunduk. Saat itu, bagian tempat keberadaan jantungku seperti ditembus dengan tangan, kemudian diremasnya dengan kasar, lalu ditarik keluar dengan paksa dan terlepas dari organ tubuh.

Perih sekali, Jels.

Kalimat yang kamu ucapkan waktu itu seperti kabar meninggal kedua orangtua. Ingin marah tapi bagaimana, ingin menjerit tapi bagaimana. Kepalaku tiba-tiba berat saat itu, pandanganku menjadi buyar. Aku langsung meninggalkanmu.

Patah hati itu rasanya benar-benar sakit, ya, Jels.

Jika hati yang patah ke mana kita harus membuangnya, bu? Ke atas atau ke bawah? Ke genting rumah atau ke got, bu?!

Aku jadi ingat saat aku masih kecil dulu. Sedang berlarian di dalam rumah, aku terjatuh ke lantai terselandung mainanku sendiri. Kepalaku benjol waktu itu, dan aku menangis. Lalu ibu datang dan bicara.

“Siapa yang nakal, nak? Siapa yang buat kamu sakit?” tanya ibu lembut, aku hanya menunjuk pelakunya, “Ini? pukul, pukul!” kata ibu sambil memukul mainanku, aku mengikutinya. Aku berhenti menangis. Lalu ibu menggendongku. Saat itu aku merasa tak sakit lagi, Jels. Aku lupa rasanya.

Bisakah hal ini aku coba, Jels? Aku benar-benar sakit. Apa aku harus memukul pelakunya, Jels? Apakah aku harus memukul orang yang aku cintai, bu? Apa aku harus memukulmu, Jels?
Sepertinya hal itu malah membuatku semakin sakit, bu…

Bagian ke-delapan adalah saat ini, Jels.

Tulisanku sebentar lagi selesai, Jels. Tapi kamu belum juga datang. Sebaiknya jangan datang dulu sampai tulisanku selesai.
Aku melihat jam di pergelangan tangan, pukul sebelas lewat dua puluh menit. Kamu belum juga datang, Jels. Baiklah, aku melanjutkan tulisan ini saja. Pada bagian ini aku mengulang bagian ke…

Berat sekali menulisnya, Jels. Sampai-sampai tak terasa aku menjatuhkan air mata. Aku memang lemah, Jels.

Pada bagian ini aku mengulang bagian ke-lima.

Aku menanti orang yang tak pernah tahu bawha aku menantinya.

Aku menunggu orang yang tak pernah tahu bahwa aku menunggunya.

Aku menantimu, Jels. Kamu tak datang. Kamu tak tahu.



Jeda untuk melanjutkan tulisan di atas sangat lama, Jels. Aku benar-benar lemah. Aku menangis lagi. Tapi aku harus menyelesaikan tulisan ini. Pada penutup kalimat ini, aku ingin mengatakan…

Aku ingin terus mencintaimu...

Terimakasih atas undangan pernikahanmu malam ini. Maaf, aku tak datang, Jels.

Aku ingin berhenti mencintaimu…

Selesai.

Aku membereskan barang-barangku dan beranjak pulang. Air tehnya telah meluber, semua es batu di dalamnya sudah mencair. Dan mudah-mudahan hatiku yang beku dan biru ini lama-kelamaan bisa mencair juga. Tapi hati bukan es batu. Tidak semudah dan secepat itu, Jels.

Biasanya aku kebal terhadap dingin saat bersamamu, Jels. Aku selalu memberikan jaketku kepadamu saat jalan pulang seperti ini. Tapi malam ini, aku kedinginan, Jels. Aku butuh dua jaket atau tiga atau lima atau aku ingin berhenti mencintaimu, Jels. Aku mempercepat langkahku, entah kenapa ada sedikit kesal yang ingin dibuang, ada air mata yang tertahan untuk dijatuhkan.

Terkadang apa yang kamu inginkan tak dapat kamu dapati. Pilihannya, kau menyalahi atau kau menerima dengan sepenuh hati.

Selamat berbahagia, Jels…

0 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Kucing Saya Berumur Ratusan Tahun!!

21:05 Unknown 0 Comments


Kucing Saya Berumur Ratusan Tahun!!

Gimana kabarnya? Bahagia atau sebaliknya?

Sibukanlah diri untuk berbahagia atau berpura-puralah bahagia sampai tidak ada waktu untuk menempatkan kesedihan. Asik.

Kali ini saya mau bahas tentang kucing. Itu foto kucing saya yang sekarang usianya lebih kurang 14th. Namanya Manis, biasa dipanggil guru BP. Eh. Biasa dipanggil Miss. Serius. Saya melihara kucing itu dari kecil waktu umur 5th. Baca dari google, untuk menentukan kesetaraan umur kucing dengan umur manusia, mulai dengan 20 tahun sebagai umur tahun pertama kucing, kemudian tambahkan 4 tahun umur manusia untuk setiap umur tahun kucing. Contoh : Kucing saya berumur 14th berarti umurnya setara dengan 20 tahun (untuk umur 1 tahun) ditambah 3 x 4 tahun, itung berapa umur kucing saya?

Gitu aja lama.

*1 jam kemudian*

Kurang lebih 292th. Wow. Saya juga kaget.

Saya melihara kucing itu dari matanya belum kebuka. Mungkin baru beberapa hari lahir. Waktu itu, sehabis isya, Abang saya tiba-tiba ke rumah bawa karung. Yap, isinya 1 induk kucing dan 3 anak kucing. Dan doi salah satunya.

Wajah emak saya nerima dengan cemberut. Saya malah sebaliknya. Secara, kapan lagi bisa minta baling-baling bambu atau pintu ke mana aja, kan? Pikir saya waktu itu.

Tapi pikiran saya salah. Kejadian demi kejadian terjadi. Ternyata melihara kucing itu gak semudah melihara digimon di tamagoci. Kadang pup sembarangan (pernah di sajadah), muntah sembarangan, gak mau makan dorayaki. Itu kan aneh. Hehe.  Pokoknya ngerepotin. Sampai sebuah keputusan, “Buang aja kucing-kucing ini.” perintah emak saya

Saya sedih. Kucing sedih. Cita-citata sakitnya tuh di sini. *Eh
Karena gak tega, saya nyembunyiin mereka di gudang tak terpakai. Sebentar, gudang tak terpakai bisa dijual di toko bagu* gak, sih? Baru kepikiran.

Setiap hari dengan rajinnya saya diem-diem ngasih makan tuh kucing. Dan betapa kagetnya bukan kepalang. Si ibu kucing hilang. Belakangan saya dapet kabar dari Abang, si ibu kucing itu balik lagi ke rumah abang saya. Keren, ya, bisa tahu jalan pulang.

Lanjut.

Singkat cerita di antara tiga anak kucing itu, beberapa penyakitan kemudian meninggal. Sisa si doi. Dan seperti kata pepatah, “Yang kamu sembunyikan kelak akan ditemukan.” Emak tahu keberadaan kucing itu. Kemudian beliau ngasih kesempatan buat ngurus lagi sampe sekarang.

*terharu*

Segitu aja ceritanya. Kamu yang suka kucing atau peliharaan lainnya, sempat kepikiran gak, sih, kenapa mau-mau aja melihara kucing. Kucing, kan, kerjaannya tidur, makan, tidur, makan, ngelap muka, pup, ngelap muka kamu pake pup. Eh. Hayo kenapa mau coba?

Setelah saya teliti lebih dalam selama beberapa tahun ini, ternyata…

Saya juga gak tahu. Hehe.

Tapi yang jelas, kucing bisa ngasih rasa bahagia. Menurut saya, sih. Cinta dan kasih sayang, kan, sebenernya gak perlu alasan. Asik. Itu aja. Mungkin kalo ada yang mau nambahin atau mau cerita tentang hewan peliharaannya, isi komentar aja di bawah.

Makasih udah ngeluangin waktu buat mampir dan baca ini.

*emot kucing ndusel-ndusel ke kaki*

0 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)

Banyak Masalah Gak Masalah

20:41 Unknown 1 Comments


Banyak Masalah, Gak Masalah

Tak ada yang berhasil menghindar untuk tidak mencicipi sebuah masalah. Semua orang lagi pernah merasakan itu, hanya yang berbeda cara mereka menyelesaikan dan apa yang terjadi pada diri mereka setelah masalah itu. Selain dari itu, semua masalah tugasnya sama, ingin diselesaikan untuk kemudian menjadi pelajaran yang berharga. Udah keliatan bijak belum?

Di sini saya mau bahas tentang masalah (ya iyalah, judulnya aja itu, masak mau bahas D’academy).  Eh, kalian tahu gimana perjuangan Resti bisa sampai ke babak final d’academy? Atau apa kalian tahu perjuangan Subro smapai terkenal seperti sekarang?

*SalahFokus. Oke, kembali. Bukan karena ilmu saya banyak (lebih banyak dari lagu Iis Dahlia), bukan juga karena saya udah belajar sampai negeri cina, tapi karena saya sedang bermasalah. Saya bingung, bahasnya gimana, ya?

Sebelumnya, jika opini saya terlihat menggurui, saya minta maaf. Saya menulis ini untuk perenungan diri sendiri aja. Syukur-syukur kalo ini bermanfaat bagi Syaiful Jamil kita.
Banyak masalah kok gak masalah, Mas? Kan tambah pusing, tambah bikin stress?

Iya bener. Masalah kadang selalu mengurangi bahagia kita. Tapi sepertinya kita gak pernah sadar, kalo adanya masalah itu gunanya meningkatkan kebaikan.

Kebaikan? Buat stress kok kebaikan, Mas?

Iya. Dalam hidup sebaiknya ada peningkatan dalam kebaikan. Nah, disini masalah berperan penting menawarkan apakah kita bisa meningkatkan kebaikan. Contoh;

Ada seorang ayah yang tugasnya mabuk, berjudi. Pekerjaannya menjual narkoba, tapi tetap bertanggung jawab dan peduli kepada anaknya. Apa buktinya? Si ayah gak mau anaknya menjadi seperti dia. Tapi si ayah pake cara yang salah. Mengajarkan hal baik yang gurunya sendiri berbuat buruk.

Jadi, suatu ketika si ayah akhirnya menemui sebuah titik pekerjaan. Ia mendapat masalah. Polisi berhasil menangkapnya. Tapi selama dia berada dalam sel, dia sadar kemudian berubah memperbaiki diri. Saat bebas, ia telah menjadi Imam yang baik untuk keluarganya.

Ceritanya emang klasik, tapi apa yang bisa dicomot?

Bahwa bukan masalah yang jadi masalah, tapi bagaimana kita menyikapi masalah tersebut itu yang menjadi masalah. Kalo kita menyikapi masalah dengan pikiran sehat, bersyukur, intropeksi diri, berprasangka baik pada Tuhan, bahwa masalah bisa menjadi pendewasaan buat kita, maka bisa jadi peran masalah meningkatkan kebaikan hidup kita berhasil. Tapi sayangnya hukum keterbalikan itu tetap ada. Kalo kita ngelakuin hal sebaliknya, mau gak mau masalah makin buat hidup kita jauh dari perbaikan.

“Orang yang beruntung adl orang yang setelah mendapat masalah, hidupnya lebih baik. Yang sebelumnya -8 berubah menjadi -2, yang tadinya +2 berubah menjadi +4.” Aa Gym

Gimana cara ngadepin masalah?

Pake cara anak kecil. Karena anak kecil itu hidup pada waktu ini. Kalo kita? Kita terlalu musingin masalalu sampe zaman batu tua, nomaden aja masih kita permasalahin. Kita lupa bahwa yang terpenting bukan sekedar menyesali tapi memperbaiki. Kita juga sering cemas memikirkan masa depan. Jodoh saya siapa, saya bisa kaya enggak, kalo saya miskin saya gak bisa beli bumi, dll.

Padahal yang terpenting bukan mencemaskan, ganti pertanyaan “Bisa enggak, ya?” jadi “Bagaimana agar saya bisa?”. Semakin dewasa kita hidup di masa lalu dan masa depan. Padahal yang terpenting, lakukan sebaik mungkin hari ini, agar masa lalu menjadi kenangan indah dan masa depan menjadi mimpi yang nyata.

Sadar atau enggak, semakin dewasa kadang kita semakin cengeng. Jerawat satu di hidung bisa jadi alasan buat kita gak keluar rumah, malu, batalin nonton konser Iwan Fals, walaupun konsernya di tv. Padahal waktu kecil, apa kita permasalahin banyak koreng, kurap, panu di tubuh? Apa waktu kecil kita ngerasa malu, bawa ban bekas kemana-mana?







Hujan yang waktu kecil menyenangkan, sekarang malah mewek karena ingat mantan. Semakin dewasa kita semakin cengeng. Ditinggal gebetan nonton bola aja bisa jadi galau berkepanjangan. Padahal setiap orang punya ketertarikan masing-masing. Apa nonton bola salah?

Itu karena kita berfikir kebahagiaan bisa didapet dari 1 hal aja. Makanya, ketika 1 hal itu hilang, kebahagiaan kita juga ikut menghilang.

Sekali lagi, tulisan ini gak bermaksud menggurui. Ini untuk perenungan diri saya sendiri. Kalo punya cara laen ngadepin masalah, boleh dishare di komentar. Thanks maksimal, udah mau baca!

1 komentar:

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)