Belajar Menulis: Unsur Intrinsik Dalam Cerita

14:27 Unknown 2 Comments

Belajar Menulis: Unsur Intrinsik Dalam Cerita

Belajar Menulis: Unsur Intrinsik Dalam Cerita


Sebelumnya saya mau bilang, kalo adanya saya nulis di sini gak bermaksud menggurui, kita sama-sama belajar. Agar materi-materi yang saya tahu selalu inget, saya ngabadiinnya di blog ini. Mudah-mudahan ada yang baca, makin bermanfaat. Mari kita belajar menulis.


Ketika kita mau nulis cerita fiksi atau nonfiksi, hal yang mesti diperhatikan adalah unsur intrinsik-nya. Apa unsur intrinsik itu?

adalah unsur yang membangun cerita dari dalam, yaitu:

1.      Tema

Tema adalah  ide pokok suatu cerita.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan tema; mempunyai pengetahuan tentang tema yang kita tentukan itu. Misal, kita ingin bercerita tentang kehidupan Guru, maka kita harus tahu bagaimana susah-senang kehidupan Guru, caranya, kumpulkan informasi mengenai itu. Dari search di Google atau bertanya langsung kepada orang yang tahu banyak tentang tema kita itu.

2.      Penokohan

Penokohan adalah karakter pada masing-masing pelaku dalam cerita.

Kita bisa menuliskan karakter dari caranya bertindak, lingkungannya, cara bicara atau dari zodiaknya. Hal yang perlu diperhatikan; konsisten tokoh karakter

3.      Alur

Alur adalah kejadian-kejadian yang membentuk jalan cerita.

Alur ada 2 macam; yaitu alur maju (progresif) dan alur mundur (flash back progresif).

Kita bisa membuat alur lebih dari satu, missal alur maju-mundur. Hal yang harus diperhatikan; usahakan alur yang kita buat tiap-tiap kejadiannya mengundang rasa penasaran pembaca agar pembaca tak merasa jenuh

4.      Gaya bahasa

Gaya bahasa adalah bahasa penulis yang menggambarkan dan menghidupkan cerita secara estetika. Setiap penulis memiliki gaya bahasanya sendiri seiring terbiasa menulis. Gitu.

5.      Latar/Setting

Latar atau setting adalah penggambaran terjadinya peristiwa dalam cerita, seperti tempat, waktu, dan keadaan lingkungan.

Hal yang perlu diperhatikan; Usahakan saat membuat latar, tulislah seolah-olah pembaca benar-benar bisa merasa terlibat atau “masuk” ke dalam tempat tersebut.

6.      Sudut pandang

Sudut pandang ada tiga:

1.      Sudut penceritaan orang pertama. Aku, saya, Gue.

Pada hal ini, penulis menceritakan hal yang terjadi padanya. Tokoh utama adalah penulisnya sendiri.

2.      Sudut penceritaan orang kedua. Kamu.

Pada hal ini, penulis menceritakan orang kedua adalah pelakunya. Tokoh utama seolah-olah pembaca.

3.      Sudut pandang tokoh kata ganti orang ketiga. Nama seseorang.

Pada hal ini penulis seperti mengamati dari luar cerita, daripada di dalam cerita. Penulis seperti Tuhan, bisa melihat, mendengar, serba tahu. Ia masuk ke dalam pikiran tokoh dan mampu mengisahkan rahasia dalam diri tokoh.

Kalo mau nambahin, silakan tulis di kolom komentar. Thanks, ya, udah baca.


2 comments:

  1. bang kalo mau posting mending semua tulisannya di pindah ke notepad dulu lalu baru dimasukin ke postingan. Biar gak ada tulisan "false not XXx..."

    Kunjungan pertama dari tandapetik.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh, gitu. Kemarin nanya temen-temen tipsnya gak ada yg bisa.

      Oke. Makasih banya mas Mundzir. Makasih juga udah mampir. :)

      Delete

Terimakasih udah ngeluangin waktunya buat baca ini. Sebelum pergi, baiknya tinggalkan jejak. Jejak untuk dikenang. Dikenang keindahannya. Jadilah tak terlupakan. Silakan coret kalimat di kolom komentar. :)